Senin, 14 Maret 2016

Tiplek( Pesawat sederhana yang terlupakan)



 T I P L E U K
( Pesawat Sederhana yang terlupakan  )
Oleh : Tosim Awaludin, S.Pd.,MM

A.     LATAR BELAKANG
            Kita hari ini sudah adiksi dengan alat-alat moderen,mulai kebutuhan yang primer sampai ke kebutuhan yang sekunder.Dirumah, kita dipermudah dengan barbagai alat masak, begitu pula ditempat kerja  , dari petani hingga yang  kerja dikantoran. Tapi kita hari ini sudah mulai melupakan alat-alat  tradisional warisan para leluhur  terdahula, padahal alat-alat yang moderen sekarang  sebenarnya  adalah penyempuran dari hasil para penemu masa lalu. 
            Di Indonesia banyak sekali daerah- daerah yang memiliki kekayaan yang bernuansa lokal dan nasional. Keunggulan lokal (local genius) menjadi titik awal menuju kemajuan suatu daerah dan suatu negara. Keunggulan lokal adalah kekayaan potensi yang dapat dikembangkan yang merupakan hasanah kehidupan yang dewasa ini masih belum diberdayakan secara optimal bahkan tidak sedikit yang ditinggalkan (koeswara,2007).
            Mengamati hal itu , penulis tertarik untuk menelaah  keunggulan lokal alat tradisonal yang berasal dari kasepuhan cisitu, tepatnya di kampung Kujangsari Desa Kujangsari kecamatan Cibeber kabupaten Lebak, yaitu Tiplek  
Kecamatan Cibeber adalah wilayah yang terletak dibanten selatan di kabupaten lebak banten ,secara posisi wilayah kecamatan cibeber  berbatasan langsung dengan kabupaten sukabumi  Propinsi Jawa Barat, secara geografis kecamatan cibeber terletak dikaki gunung halimun dengan ketinggian 500-1000 diatas permukaan laut dengan suhu yang dingin dan selalu diselimuti oleh kabut.
B.      KAJIAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari , kita sering mendengar tentang pesawat. Di benak kita mungkin beranggapan bahwa yang dimaksud dengan pesawat adalah piranti canggih buatan manusia bisa dimiliki dengan harga yang cukup mahal.Mungkin hanya orang tertentu atau kelompok tertentu untuk mendapatkannya. Misalnya pesawat terbang, yang menggunakan perlatan rumit dan teknlogi yang canggih.
Manusia sebagai hayawanu naqti,yaitu mahluk yang diberi akal,untuk berpikir berbagai pekerjaan yang dilakukannya dapat dilakukan dengan mudah.Kalau hanya menggunakan dan mengandalkan anggota tubuh kita , pastinya akan merasa kesulitan. Untuk hal itu, manusia berfikir bagaimana caranya untuk mempermudah pekerjaan itu. Misalnya pekerjaan berat, biasanya menggunakan alat bantu.Alat-alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat sederhana(Setiawan,2004)
Menurut Saepul Karim (2008:196) pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dapat membantu melakukan usaha.Pesawat tidak hanya alat-alat yang canggih saja, tetapi alat sederhana  yang dapat mempermudah kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari juga  merupakan pesawat sederhana.
Berdasarkan cara kerjanya pesawat sederhana dibagi menjadi tiga bagian di antaranya adalah tuas, katrol, dan bidang miring. Pada kali ini penulis tidak akan membahas secara mendetail tuas dan katrol. Tetapi penulis akan memfokuskan pesawat sederhana bidang miring salah satunya adalah baji. Baji merupakan dua bidang miring yang disatukan.Misalnya golok, ujung obeng, pisau dan  paku.
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk memperkenalkan sebuah alat tangkap ikan yang sebagian  alatnya  menggunakan  bidang miring  baji, orang setempat  menyebutnya Tipleuk
Kata tipleuk diambil dari cara kerja alatnya, dimana ketika ikan sudah masuk kealat tangkap tersebut dan umpan sudah dimakan maka akan menutup dan mengeluarkan suara pleuk, Dari kata inilah alat tangkangkap tersebut disebut dengan tipleuk.
Tipleuk adalah alat tangkap ikan yang secara bentuk luar dan fungsinya  mirip dengan alat tangkap bubu, perbedaannya adalah cara kerjanya, kalau bubu didalamnya ada bambu yang dianyam dan dibentuk runcing sedangkan tiplek dibagian depannya ada bambu yang berfungsi sebagai pegas dan disambungkan kebagian belakangnya dengan menggunakan tali, selanjutnya  bagian belakangnya di bentuk seperti bacangan dengan meruncingkan bambu yang disambungkan ke makanan.
Menurut Abah Ening seorang sesepuh yang tinggal di kp. Tenjolaut , desa kujangsari kecamatan cibeber. Mengungkapkan “ Tipleuk sudah digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan  ketika beliau masih kecil, dulu tidak mengenal Sangkalim (racun) untuk mengkap ikan ,tidak mengenal disetrum, paling yang agak moderen digunakan adalah pancing. Kalau pakai tipleuk tidak akan merusak ikan, yang masuk terjerat kedalam tipleuk diambil, kalau tidak masuk,  ikan bebas dan tidak mati ”
Hal ini merupakan kearifan lokal yang sudah diusung oleh orang-orang terdahulu, kata pamali (tidak boleh ) menjadi kata yang sakral, sehingga dalam melakukan apapun tidak boleh berbenturan dengan norma dan hukum adat istiadat yang apabila melanggarnya mereka punya keyakinan akan terjadinya bencana.
C.      ALAT DAN BAHAN
1.      Gergaji
2.      Penggaris
3.      Pisau raut
4.      Pensil
5.      Tali rapia/tali plastik
6.      Botol olie bekas
7.      Tali rotan
8.      Rotan Kecil
9.      Bambu


D.     CARA MEMBUAT
1.      Siapkan bambu yang diameternya 2 cm dengan panjang 41 cm, kemudian belah menjadi delapan bagian, tetapi bagian ujungya di sisakan
2.      Siapkan sayatan bambu yang lebarnya 0.5 cm, yang terdiri dari 5 buah panjangnya 3-6 cm, 20 buah panjangnya 7-10 cm, 15 buah panjangnya 11-18, dan 5 buah panjangnya 19-20 cm
3.      Selanjutnya anyamkan sayatan di atas  sehingga membentuk sasak  seperti gambar di bawah:
 



4.Setelah di anyam buatlah bambu seperti joran pancing yang panjangngya 42 cm , selanjutnya ikat dengan rotan atau tali sehingga membentuk seperti gambar dibawah:
 


5.Siapkan tutup tipleuk dari bekas botol olie yang diameternya 10 cm, kemudian ikat kesasak, selanjutnya bagian luarnya didiperkuat oleh rotan ,bagian dalamnya dibuat sambungan ikatan ke bagian belakang tipleuk, yang nanti sebagai penyambung keperangkap  umpan
6.Setelah diikat ke tipleuk, baik joran dan tutup tipleuk di sambungkan dengan sebuah ikatan, yang nanti sebagai pegasnya, seperti gambar dibawah:




 7.Dibagian belakang siapkan bambu yang dibentuk seperti baji dengan panjang 5 cm  kemudian ikat ke tali umpan selanjutnya umpan  dimasukan dari bagian belakang tipleuk  kedalam  tipleuk,




8.Sambungankan  tali dari tutup  tipleuk  kebagian  belakang dengan umpan tadi ,dibagian inilah sebagai pesawat sederhana bidang miring baji yang merupakan perangkap utamanya, lebih lengkapnya perhatikan  gambar dibawah ini:




E.KESIMPULAN
Tipleuk merupakan alat tangkap ikan yang sudah dipakai oleh orang-orang terdahulu  yang terlupakan atau malah kita sudah melupakannya, padahal kita juga belum tau. Dengan hal itu maka penulis ingin mempublikasikan kepada hal layak  dan  keanak-anak kita . Bahwa ada alat tipleuk merupakan alat tangkap ikan yang sitem kerjanya, kalau penulis masukan kedalam konsep pada mata pelajaran Ilmu Pengetahun Alam yaitu pesawat sederhana bagian bidang miring salah satunya adalah  baji.
Penulis sadar betul ,banyak sekali  kekurangan dalam pembuatan artikel ini. Tapi penulis yakin, ini adalah awal pentingnya kita memperkenalkan benda-benda atau alat-alat  yang ada disekitar kita kegenerasi yang akan datang . Pada akhirnya mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat untuk penulis dan kita semua.
Penulis Stap Pengajar di SMPN Satap 7 Cibeber Kabupaten Lebak
F.       DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal,2010,Profesionalisme Guru dalam pembelajaran,Surabaya: Insan  Cendikia.
Setiawan (dkk), 2004, Sains Fisika kelas VII, Bandung :Elisa Surya Dwitama.
Saiful Karim (dkk),2008, Belajar IPA kelas VIII, Jakarta: Pusat perbukuan , Departemen Pendidikan Nsional





           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar