PEMBAGIAN SISWA UNTUK GURU WALI
DENGAN CARA ARISAN
Oleh Tosim Awaludin,S.Pd.,MM
Kalau kita mendengar kata “Arisan”
mungkin bukan hal yang baru, karena arisan sudah biasa dilakukan oleh
orang-orang di sekitar kita. Arisan itu sendiri merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang mengumpulkan barang atau uang dilaksanakan
secara periodik dan penentuan pemenangnya dengan jalan pengundian. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, arisan
adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa
orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yg memperolehnya,
undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota
memperolehnya.
Sesuai Permendikdasmen No.11
Tahun 2025 tentang pemenuhan beban kerja guru, Pasal 9 (1-5) tentang penugasan
dan ruang lingkup tugas Guru Wali. Guru Wali adalah guru mata pelajaran yang
diberi tugas mendampingi perkembangan akademik,karakter, keterampilan dan
kompetensi siswa dari saat masuk hingga lulus pada satuan Pendidikan yang sama.
Pada kali ini penulis tidak
membahas secara detail tentang Guru Wali, Tetapi kami mencoba melakukan teknis pembagian
siswa untuk didampingi guru wali dengan cara pengundian “Arisan” .Ada
beberapa alasan kenapa kami mencoba dengan hal itu.
1. 1. Terkadang
memilih hanya siswa yang dianggap mudah
diatur
2. Munculnya
kecemburuan sosial
3. Memilih
siswa yang homogen
Dari alasan
di atas maka kami di SMPN 2 Cilograng mencoba dengan cara Pengundian “Arisan “.
Pengundian ini di lakukan tentunya pada awal tahun setelah menentukan siapa
yang menjadi guru wali. Siswa SMPN 2 Cilograng
berjumlah 225 siswa terdiri laki-laki 110 siswa dan perempuan berjumlah 115
Siswi . Adapun jumlah guru di SMPN 2
Cilograng berjumlah 18 orang dengan mengampu
mata Pelajaran yang berbeda . Untuk
melakukan pengundian ada Langkah-Langkah yang perlu dilakukan seperti :
1. 1. Pengumpulan
data siswa dari setiap kelas mulai dari kelas 7, 8 dan 9
2. Setiap
nama siswa dipotong
3. Nama
siswa yang sudah dipotong ditilep atau digulung
4. Dimasukan
kedalam mplop yang sudah diberi
identitas kelas
5. Amplop
dikocok kemudian nama-nama siswa dikeluarkan
6. Setiap
guru mengambil secara acak di setiap kelas sehingga mendapatkan sejumlah 13
siswa
7. Setelah
mendapat 13 siswa ditulis oleh guru wali masing-masing
8. Terakhir
direkap oleh wakil kepala bidang kesiswaan
Dari
hasil pengundian setiap guru masing-masing secara umum mendapatkan sekitar 30
siswa yang heterogen dengan berbagai karakternya. Pembagian siswa dengan cara
pengundian ini terasa menyenangkan,gelaktawa antar guru terasa asik ,terutama
Ketika mendapatkan nama-nama siswa yang
perlu perhatian lebih. Ada beberapa kelebihan dengan cara ini seperti tidak ada
interpensi pemilihan siswa, pengelompokan siswa secara heterogen, guru merasa
terakomodir ,tidak ada cemburu sosial dan guru akan merasa dihargai.
Pembagian
siswa dengan pengundian “Arisan” merupakan solusi dan salah satu cara agar merata siswa di setiap
guru dengan berbagai karakternya serta
yang tidak kalah penting kegiatannya menyenangkan bagi semua guru.
Poto
Pelaksanaan Pengundian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar