BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang
oleh manusia, karena
banyak yang menggunakan plastik untuk
keperluannya setiap hari, apakah pribadi ,toko,maupun perusahaan besar,misalnya
tempat pembelanjaan. Semua itu pasti membutuhkan bahan-bahan berbahan plastik ,baik
kantong untuk membawa barang belanja atau alat-alat yang lainnya.
Ketika plastik itu sudah tidak
terpakai apakah plastik itu akan disimpan, pada umumnya tidak dan biasanya
dibuang atau dibakar .Pembakaran dan Pembuangan sampah-sampah plastik tersebut kedalam
air dan tanah telah menambah tingkat pencemaran sehingga menimbulkan kerusakan alam.
Sama halnya dilingkungan SMPN 2 Cilograng yang memilki 9 kelas dengan jumlah
siswa sekitar 200 lebih setiap harinya pasti akan adanya sampah,baik sampah
organik maupun sampah anorganik.Berdasarkan pengamatan penulis ketika melakukan
observasi ketong sampah kesetiap kelas ternyata didominasi oleh sampah
anorganik yaitu sampah plastik bekas minuman atau makanan ringan.
Adapun penanggulangan sampah saat ini dilingkungan
SMPN 2 Cilograng sebagian di sampah
plastik dikumpulakn Oleh OSIS untuk di jual, sisanya disimpan ditempat
pembungan sampah sementara yang selanjutnya di bakar. Pembakaran sampah
walaupun sebagai cara yang paling cepat. Tetapi sebenarnya kegiatan pembakaran sampah tidak tepat, karena ada bahaya lain yaitu menimbulkan
pencemaran udara.
Untuk menangani sampah plastik dilingkungan SMPN 2
Cilograng terutama sampah plastik
anorganik. Maka penulis mencoba mendaur ulang plastik tersebut dengan membuat “Pemanfaatan Ecobrick untuk memberi nama latin
sebagian tumbuhan yang ada dilingkungan SMPN 2 Cilograng”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi dan analisis masalah penulis menentukan rumusan masalah sebagai
berikut :
Mendaur ulang plastik
dengan membuat “Pemanfaatan
Ecobrick untuk memberi nama latin sebagian tumbuhan yang ada dilingkungan SMPN
2 Cilograng”
C. Tujuan Makalah dalam Perbaikan Pembelajaran
Tujuan perbaikan
pembelajaran ini :
1.
Meningkatkan mutu, isi,
masukan, proses hasil pendidikan dan pembelajaran di Sekolah.
2.
Membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan
di luar kelas.
3.
Meningkatkan sikap
profesional pendidik dan tenaga kependidikan
4.
Menumbuhkembangkan budaya
akademik di lingkungan sekolah dan LPTK sehingga tercipta sikap proaktif di
dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
5.
Meningkatkan keterampilan
pendidik dan tenaga kependidikan khusus di Sekolah.
6.
Meningkatkan kerjasama
profesional diantara pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.
D.
Manfaat
Makalah dalam Perbaikan Pembelajaran
Manfaat
makalah Bagi Guru adalah:
1.
Untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir adalah perbaikan
pembelajaran.
2.
Dengan makalah guru dapat berkembang secara profesional
karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya.
Manfaat
makalah bagi pembelajaran / Peserta
Dididik
adalah
Manfaat Makalah ini
adalah meningkatkan kompetensi Peserta Dididk dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan
Alam pada materi pencemaran di kelas VII
untuk KD 3.7 dan 4,7
Manfaat pembuatan
makalah bagi Sekolah
Membantu sekolah untuk berkembang
karena adanya peningkatan kemajuan pada diri guru dan pendidik di sekolah
tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sampah Plastik di SMPN 2 Cilograng
SMPN 2 Cilograng memiliki jumlah siswa sekitar 211 yang setiap
hari jajan di kantin sekolah atau warung
disekitar lingkungan sekolah , tentunya sering menggunakan wadah untuk makannanya
.Biasanya siswa menggunakan wadah yang paling banyak adalah terbuat dari
plastik. Padahal sampah plastik adalah salahsatu sampah yang banyak menimbulkan pencemaran . Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses polimerisasi.polimerisasi
adalah proses penggabungan beberapa
molekul
sederhana
(monomer)
melalui proses
kimia menjadi molekul besar (makromolekul atau
polimer). Plastik merupakan
senyawa
polimer yang unsur penyusun utamanya adalah Karbon
dan
Hidrogen. Untuk membuat plastik, salah satu bahan baku yang sering digunakan
adalah Naphta,
yaitu bahan yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam.
Sebagai gambaran, untuk membuat 1 kg plastik memerlukan 1,75 kg minyak
bumi , untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakunya maupun kebutuhan
energi
prosesnya (Kumar, dkk., 2011).
Penggunaan plastik dan barang-barang berbahan
dasar plastik semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi, industri dan juga jumlah populasi penduduk. Penggunaan bahan plastik semakin lama semakin meluas karena sifatnya kuat
dan tidak mudah rusak oleh pelapukan. Diperkirakan
sampah plastik yang ada di
seluruh dunia mencapai 100 juta ton/tahun.
Padahal plastik membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna (Sahwan dkk,2005).
Akibat
dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka
bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan
yangditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah
domestik atausampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan
karena kuantitas maupuntingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup
lainnya. Selain itu aktifitasindustri yang semakin meningkat tidak
terlepas dari isu lingkungan. Industri selainmenghasilkan produk juga
menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuanglangsung ke
lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah
hasil buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupundomestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang
kehadirannya padasuatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan sebenarnya hanya sebagian dari
benda atau hal-hal yang dipandang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi, atau harus dibuang,
sedemikian rupa sehingga tidak sampai mengganggu kelangsungan hidup.
Dari segi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah sebagian dari sesuatu yang
tidak dipakai, disenangi
atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan
oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi yang
bukan biologis (karena human waste tidak termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk didalamnya) (Wahyono, 2013).
World
Bank (2012)
menyatakan bahwa pertambahan jumlah timbulan sampah
sangat cepat, pada tahun 2002 dengan 2,9 miliar penduduk
perkotaan menghasilkan sekitar 0,64 kg per orang per hari (0,68 miliar ton per tahun) dan pada tahun 2012 jumlah ini telah meningkat
menjadi sekitar 3 miliar penduduk
yang menghasilkan 1,2 kg per orang per hari (1,3
miliar ton per tahun).
Diperkirakan sampah ini akan terus
bertambah dan diprediksikan
pada tahun 2025 akan mencapai
4,3 miliar penduduk perkotaan yang menghasilkan sekitar 1,42 kg per orang per hari sampah kota (2,2 miliar
ton per tahun).
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2008, pertambahan jumlah sampah disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain:
1.
pertambahan penduduk dan
perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan
karakteristik sampah yang semakin beragam;
2.
pengelolaan sampah selama ini
belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan;
3.
sampah telah
menjadi
permasalahan
nasional
sehingga pengelolaannya perludilakukan
secara komprehensif dan terpadu
dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi,
sehat bagi masyarakat,
dan
aman bagi
lingkungan, serta
dapat mengubah perilaku masyarakat;
4.
pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung
jawab dan
kewenangan pemerintah,
pemerintahan daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara
proporsional, efektif, dan efisien (BPS, 2018).
B.
Pemanfaatan
Ecobrick Untuk Penamaan Tumbuhan di SMPN 2 Cilograng
Pengelolaan sampah atau limbah plastik
disebut menjadi salah satu permasalahan besar di seluruh dunia. Karena sifatnya
yang tidak dapat terurai, seringkali limbah plastik ini mencemari berbagai
macam hal dan mengancam setiap elemen yang berada dalam bumi tercinta. Meskipun
produksinya semakin diminimalkan, limbah plastik masih tergolong
mengancam untuk kelangsungan kehidupan. Melihat permasalahan tersebut, ada
sebuah solusi alternatif yang ditawarkan untuk mengelola limbah plastik dalam
era modern sekarang. Solusi tersebut adalah dengan mengubahnya menjadi ecobrick.
Pengelolaan secara konvensional seperti membuang
ke tempat pembuangan akhir ataupun di bakar (incinerated) hingga saat
ini disebut belum menjadi metode yang paling baik untuk mengurangi jumlah
limbah plastik yang terus bertambah. Kemunculan langkah pengelolaan dengan
metode 3R (reuse, reduce, recycle) pun dinilai juga belum
terlaksana secara efektif.
Karena TPS(Tempat Pembuangan
Sampah) atau TPA(Tempat Pembuangan Akhir) dan 3R ( Reuse,
Reduce, Recycle) kurang
efektif untuk diterapkan dalam pengelolaan sampah
khususnya sampah plastik, maka solusi
yang paling tepat dalam mengelola
sampah plastik adalah ecobrick. Ecobrick adalah
cara lain utilisasi sampah-sampah non- biological selain
mengirimnya ke landfill (pembuangan
akhir). Sampah-sampah
tersebut diubah menjadi bagian-bagian kecil (brick) lalu dimasukkan ke dalam botol plastik. Lal
u dengan bantuan kayu, brick tersebut
dimampatkan agar tidak ada ruang kosong pada b otol tersebut. Dengan ecobrick, sampah-sampah plastik akan tersimpan dan terjaga di dalam botol sehingga
tidak perlu
dibakar, menggunung
dan
tertimbun.
Fungsi dari ecobrick bukan untuk menghancurkan sampah plastik,
melainkan untuk memperpanjang
usia plastik-plastik tersebut dan mengolahnya menjadi sesuatu yang
berguna, yang bisa dipergunakan bagi kepentingan manusia pada umumnya. Ecobrick dapat dipergunakan
sebagai furniture rumah tangga seperti meja, kursi, bahkan dinding pembatas. Hal ini
sesuai dengan
fungsi ecobrick sebagai
penggaanti bata yang tentunya lebih efisien karena ramah lingkungan serta dapat mengurangi sampah plastik yang ada. Selain itu,
ecobrick juga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak racun (Bisphenol-A) yang menyebar dan merusak
kehidupan mahluk hidup. Pembuatan ecobricks tidak membutuhkan
skill khusus, dan tanpa biaya,
karena
berangkat
dari
bekas konsumsi
sehari-hari,
bisa
dilakukan kapan
saja, dan bisa juga
dikerjakan
bersama-sama maupun sendiri sambil melakukan
kegiatan sehari-hari lainnya, sembari
mengisi waktu.
Membuat ecobrick tidak sulit,
hanya memerlukan ketelatenan
dan
sedikit usaha.
Ecobrick adalah sebuah inovasi visioner
yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik. Diambil dari dua
kata pembentuknya, eco dan brick, secara sederhana didefinisikan sebagai bata
ramah lingkungan. Ecobrick sendiri diciptakan oleh Rusel
Maier seorang seniman dari Kanada di Filipina. Sangat populer di dunia saat ini
dan juga sering dikenal dengan nama-nama seperti Bottle Brick atau
Ecoladrillo.Dikembangkan dari material plastik atau sampah plastik, Ecobrick ini
memiliki sifat dasar dari plastik tersebut yaitu kuat, anti air, dan awet.
Manfaat utama dari pembuatan ini tentu datang
dari aspek pengelolaan limbah plastik. Dimana dibanding membuang membakar atau
menimbun sisa-sisa plastik yang berpotensi menjadi faktor pencemaran alam, Kita
dapat memanfaatkan sisa-sisa plastik tersebut menjadi material pembentuk Ecobrick.
Adapun Ecobrick.yang penulis dibuat
adalah Ecobrick yang dimanfaatkan untuk pemberian nama
sebagian tumbuhan di sekitar lingkungan SMPN 2 Cilograng.
Adapun proses
pembuatannya adalah
sebagai
berikut :
1.
Mengumpulkan botol-botol plastik bekas, botol bekas kemasan minuman
yang ukuran 600 ml. Kemudian mencucinya hingga bersih,
lalu dikeringkan.
2.
Mengumpulkan berbagai macam kemasan plastik, seperti kemasan mie instan,
minuman-minuman
instan,
plastik
pembungkus,
tas plastik dan sebagainya.
Terutama sampah plastic yang ada dilingkungan SMPN 2 Cilograng. Harus dipastikan plastik-plastik tersebut
bebas dari segala jenis
makanan (yang tersisa didalamnya), dalam keadaan kering dan tidak tercampur oleh bahan lain
(klip, benang, kertas
dan sebagainya).
3.
Menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan untuk membuat ecobrick
Gambar 2.Alat dan
Bahan
4. Memasukkan
Nama tumbuhan yang sudah dilaminating ,dengan ukuran disesuaikan besar
diameter botol plastik.
Gamabr.2.2 Proses Memasukan
nama tumbuhan
5. Memasukkan
segala jenis plastik yang ada di poin ke 2 ke dalam botol-botol
plastik pada poin ke
1.
6. Tidak boleh tercampur dengan kertas, kaca, logam, benda-benda
yang tajam dan bahan-bahan lain selain plastik.
7. Bahan-bahan plastik yang dimasukkan ke dalam botol plastic
harus dimampatkan tetapi tidak terlalu padat ketika mengisi seluruh ruangan dalam botol
plastiknya dikhawatirkan merusak nama tumbuhan yang sudah dimasukan,.
Gambar.2.3Proses
memasukan plastik
8. Cara
memadatkannya bisa
dengan menggunakan alat yang terbuat dari bambu atau kayu (seperti tongkat
bambu atau kayu).
9. Jika
ingin membuat sesuatu dengan
hasil ecobrick ini,
misalnya membuat meja, kursi, atau benda-benda lain, maka
bisa menggunakan
botol-botol
yang
berukuran sama, atau bahkan dari jenis dan merk yang sama, sehingga memudahkan
penyusunan.
10.Jika menginginkan hasil yang berwarna-warni, maka plastik-plastik kemasan yang disusun didalamnya bisa diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan warna sesuai yang diinginkan. Bisa juga
dengan cara membungkus
botol plastik dengan cellophone/pita perekat
yang berwarna.
10. Setelah semua
botol plastik diisi dengan kemasan-kemasan plastik hingga padat, kemudian diikat oleh tali untuk di gantungkan di pohon yang
akan di kasih nama.
Gambar.2.4 Hasilnya
C. Beberapa Contoh Tumbuhan yang di Beri Nama
Banyak tumbuhan yang ada di sekitar
lingkungan SMPN 2 Cilograng, ada yang memliki batang kayu atau batang keras
seperti mangga,allpukat,jambu air dan pucuk merah . Selain yang berbatang keras ada juga tumbuhan yang
berbatang rumput dan batang basah ,
seperti rumput teki , rumput jajagoan , kangkung,bayam dan masih banyak
tumbuhan yang lain. Pada kali ini penulis pokus pemberian nama beberapa tumbuhan, terutama
sebagian tumbuhan yang memiliki batang kayu, seperti :
1.
Tumbuhan
Jambu Air
Gambar.2.5. Nama Latin
Jambu Air
Klasifikasi taksonomi pohon
Jambu Air adalah sebagai berikut: Kingdom Plantae Divisi Magnoliophyta Kelas
Magnoliopsida Sub Kelas Rosidae Ordo Myrtales Famili Myrtaceae Genus Syzgium
Spesies Syzgium Aqueum Klasifikasi taksonomi pohon Jambu Air. Jenis-jenis Jambu
Air Jambu Air memiliki sangat beragam jenis, tetapi secara umum terdapat 2
jenis yang sering dijumpai di Indonesia, yaitu: Pohon jambu air besar (Syzygium
samarangense). Jambu air kecil (Syzygium aqueum) Kedua jenis tersebut,
varietasnya ada di Indonesia, yaitu jambu semarang, lilin, madura, apel
dan cincalo. Jenis lain seperti camplong, sukaluyu, rujak, lonceng dan
manalagi. Kemudian, dari beberapa jenis tersebut, varietas semarang dan cincalo
merupakan yang paling sering kita konsumsi dan dijual di pasaran. Baca juga:
Aforestasi Adalah: Pengertian, Karakteristik, dan Manfaatnya Ciri-ciri Pohon
Jambu Air Ciri-ciri pada tanaman Jambu Air dilihat dari bagian-bagian nya, yang
terdiri dari akar, batang, bunga, daun, biji dan buah.
a.
Akar Memiliki akar tunggang atau dapat disebut sebagai
radik primaria. Memiliki cabang perakaran yang kecil, dan termasuk bagian akar
tunggang.
b.
Batang Tanaman Jambu Air memiliki batang berkayu,
dengan struktur yang kuat dan keras. Memiliki tekstur yang relatif kasar,
berwarna coklat, dan ada bercak coklat. Batang tanaman Jambu Air tegak dan
memiliki ketinggian sekitar 3 -10 meter atau lebih.
c.
Bunga Mempunyai bunga yang berjenis majemuk,
dengan bunga yang berbentuk malai dengan warna kuning keputihan. Bunga ini
terletak di bagian ketiak daun, kelopak memiliki bentuk corong, ukuran pada
benang sari sekitar 3-3,5 cm dengan warna putih dan memiliki 20 benang sari
lebih serta putik yang berukuran 4-5 cm dengan warna hijau.
d.
Daun Jenis daun yang dimiliki yaitu tunggal,
bertangkai, di ujung daun berbentuk tumpul dan di pangkal bulat, permukaan daun
pula dominan mengkilap. Dengan panjang daun sekitar 15-20 cm serta lebar 4-6 cm
atau lebih, memiliki tulang daun menyirip berwarna hijau.
e.
Biji Memiliki
diameter kurang lebih 1,5 cm dengan warna putih kecoklatan yang memiliki kulit
biji dilapisi selaput putih. F. Buah Buahnya berbentuk kerucut atau bentuk
bulat ke atas, warna hijau saat masih muda dan merah sewaktu matang. Bagian
kulit buah mengkilap layaknya dilapisi oleh lilin buah, daging buah berwarna
putih yang mengandung banyak air. Sekilas bagian dalam pada buah seperti busa.
Kandungan Nutrisi Buah Jambu Air Untuk 100 gram buah jambu air memiliki
berbagai kandungan. Berdasarkan data dari (hellosehat, 2021) jambu air memiliki
kandungan nutrisi sebagai berikut. Air: 87 gram Kalori: 46 kkal Protein: 0,6
gram Lemak: 0,2 gram Karbohidrat: 11,8 gram Serat: 2,1 gram Kalsium: 8 mg
Fosfor: 9 mg Zat Besi: 1,1 mg Natrium: 11 mg Kalium: 321,2 mg Zinc: 0,1 mg
Betar Karoten: 92 mikrogram Riboflavin: 0,02 mg Niacin: 4,6 mg Vitamin C: 5 mg
Manfaat Pohon Jambu Air Selain rasanya menyegarkan, kita juga bisa mengambil
berbagai manfaat mulai dari akar hingga ke buahnya. Beberapa manfaat pohon
Jambu Air diantaranya yaitu:
1.
Akar Akarnya bermanfaat untuk obat guna penyembuhan
Epilepsi.
2.
Batang batang kayu memiliki aroma yang serupa dengan
buah. Dapat dimanfaatkan untuk mengatasi dan meredakan penyakit yang berkaitan
dengan pernafasan, seperti bronkitis, asma, dan infeksi pada tenggorokan
3.
Bunga Memiliki harum yang manis, dan dapat digunakan
untuk meredakan demam. Bunga pada tanaman jambu air, bila dicampur dan
dihancurkan dengan daunnya dapat dijadikan sebagai masker, serta dapat
meredakan penyakit cacar air.
4.
Daun Daun dapat digunakan untuk obat mata, melancarkan
pencernaan, menaikkan trombosit apabila terkena demam berdarah, meredakan
kolesterol yang tinggi, hingga mengatasi haid yang tidak lancar.
5.
Biji Jika dikeringkan kemudian dihancurkan, dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi asma, obat diare dan meredakan demam. Selain itu,
biji yang masih segar, dapat menyembuhkan disentri, gula darah tinggi (diabet)
dan katarak.
6.
Buah Bagian buah juga kaya akan manfaat seperti:
Mengatasi diabetes karena dapat mengubah gula menjadi energi, Menurunkan
kolesterol karena memiliki serat dan Vitamin C di dalamnya, Mencegah kanker
payudara, Konsumsi yang rutin dapat melindungi pria dari kanker prostat,
Mencegah risiko storke, Mengatasi dehidrasi pada tubuh.( https://lindungihutan.com)
2.
Tumbuhan Alpukat
Gambar.2.6.Nama
Latihan Tumbuhan Alpukat
Taksonomi pohon alpukat
dengan spesies Persea americana dapat dijabarkan sebagai berikut: Kingdom
Plantae (Tumbuhan) Sub Kingdom Trachebionta (Tumbuhan Berpembuluh) Super Divisi
Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga) Kelas
Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil) Sub Kelas Magnoliidae Ordo Laurales Famili
Lauraceae Genus Persea Spesies Persea American Setelah
mempelajari klasifikasi dan sejarah dari pohon alpukat. Selanjutnya, kita akan
menggali lebih dalam mengenai morfologi dari pohon alpukat sebagai berikut:
a.
Akar Pohon alpukat dikenal sebagai tanaman dengan biji
berkeping dua atau dikotil dan sistem perakarannya adalah akar tunggang. Pada
bagian akar, alpukat memiliki panjang bisa mencapai 5 sampai 10 meter atau
lebih. Keanekaragaman panjang akar tersebut juga bergantung dari varietas
tanaman alpukat. Akar alpukat memiliki fungsi utama yakni menyerap air dan
zat–zat hara yang berasal dari dalam tanah. Selain itu, akar ini juga berfungsi
untuk menopang batang alpukat agar tetap berdiri kokoh. 2. Batang Batang pada
pohon alpukat memiliki tekstur berkayu, berkambium dan berbentuk bulat. Aspek
yang mencolok dari batang ini adalah warna coklatnya sehingga banyak
dimanfaatkan sebagai pewarna coklat. Batang alpukat memiliki percabangan yang
banyak. Percabangan tersebut berfungsi sebagai tempat melekatnya daun alpukat.
Jika sahabat alam memperhatikan secara teliti, ranting tanaman alpukat memiliki
rambut–rambut halus pada permukaannya.
b.
Daun Daun pada tanaman ini bertipe tunggal, memiliki
tangkai yang panjangnya sekitar 1,5–5 cm, bentuk daun bulat telur memanjang.
Sementara itu, tekstur daun alpukat tebal menyerupai kulit dengan ujung dan
bagian pangkalnya meruncing. Pada bagian tepi daun kadang menggulung ke atas,
juga memiliki tulang daun menyirip. Panjang dari daun alpukat bisa mencapat 20
cm dengan lebar 10 cm. Terlihat sedikit perbedaan antara daun muda dan daun tua
yakni pada daun muda warnanya kemerahan dengan rambut–rambut halus. Sedangkan
daun yang tua berwarna hijau dan permukaannya mengkilat.
c.
Bunga Bunga pohon alpukat termasuk bunga majemuk dengan
kelamin ganda yakni dalam satu bunga terdapat dua kelamin jantan dan betina.
Bunga alpukat berbentuk menyerupai bintang, sementara penyerbukannya biasa
dibantu oleh serangga, angin, hujan serta hewan lain di sekitarnya.
d.
Buah Buah alpukat tergolong sebagai buah buni,
bentuknya bulat telur dengan panjang 5–20 cm. Buah ini berwarna hijau atau
kekuningan tergantung kematangannya dan ada yang berbintik–bintik ungu pada
kulitnya. Ketika daging alpukat sudah masak, tekstur buahnya lunak dan warnanya
hijau kekuningan. Sementara itu, ketebalan dagingnya juga tergantung dari
varietas buah alpukat itu sendiri. Pada bagian tengah buah terdapat biji
tunggal yang berukuran besar. Berat alpukat berkisar antara 200 – 400 gram.
Namun pada beberapa jenis alpukat, berat buahnya dapat mencapai 600–700 gram.
6. Biji Biji alpukat terdapat di tengah buah dengan kulit biji berwarna putih
berfungsi sebagai pembatas antara daging dan biji. Biji alpukat berbentuk bulat
telur dan berdiameter 2,5–5 cm. Keping biji berwarna putih kemerahan.
Berdasarkan perkembangannya biji alpukat ini termasuk kedalam tipe hypogeal
yakni perkembangan kotiledon yang tetap berada dalam tanah. Bagi manusia, biji
alpukat banyak diambil minyaknya untuk kosmetik atau untuk pengobatan. Tapi,
bagi tumbuhan alpukat, biji berfungsi sebagai alat untuk memperbanyak diri.
Biji alpukat bisa tumbuh dan berkecambah jika jatuh atau ditanam pada tanah
yang subur, banyak zat hara dan tersedia air yang cukup. Pohon alpukat bisa
tumbuh baik di dataran rendah dan akan berbuah lebih lebat jika ditanam pada
ketinggian 200 – 1000 mdpl. Tumbuhan ini bisa ditanam di daerah tropis maupun
subtropics dengan curah hujan yang tinggi. Sementara suhu optimal buah alpukat
bisa tumbuh yakni pada 12,8 – 18,3 derajat Celcius.(https://lindungihutan.com)
2.
Tumbuhan Mangga
Gambar.2.7.Nama
Latin Tumbuhan Mangga
Pohon mangga memili ciri dan
karakteristik yang khas, meliputi batang, daun, bentuk buah dan sebagainya.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai penampakan morfologi dan
ciri-ciri pohon mangga, yaitu:
a.
Akar Pohon mangga memiliki jenis akar tunggang dengan
panjang bisa mencapai 6 meter. Akar pada pohon mangga memiliki fungsi untuk
mencari air serta nutrisi bagi tanaman mangga serta menjaga agar tetap berdiri
kokoh.
b.
Batang Pohon mangga termasuk kelompok pohon besar,
tingginya mencapai 35 meter sampai 40 meter. Namun pada kultivar atau varietas
tertentu ada pohon mangga yang sengaja dikembangan agar tumbuh pendek dan
berbuah banyak. Batang dari pohon ini mempunyai kulit yang tebal dan kasar
dengan warna coklat gelap serta bentuk batang yang bulat dengan percabangan dan
ranting yang banyak. Pada cabang serta ranting akan menumbuhkan daun-daun yang
lebat berbentuk kanopi, seperti oval, kubah, dan memanjang.
c.
Daun Mangga termasuk tanaman evergreen sehingga daunnya
tetap hijau sepanjang tahun. Memiliki daun dengan ukuran panjang 15 cm hingga
35 cm, serta lebar 6 cm sampai 16 cm. Daun dari tanaman mangga menjadi salah
satu daun yang tunggal dan tidak memiliki penumpu dan anakan. Saat masih muda,
daunnya berwarna jingga dengan semburat merah muda, kemudian dengan cepat
berubah menjadi warna merah gelap yang berkilau, kemudian menjadi warna hijau
tua saat dewasa. Pohon mangga merupakan tanaman yang memiliki daun tidak
lengkap, hal ini karena adanya petiolus atau tangkai dan lamina atau helaian
daun saja. Bentuk daun padapohon mangga sendiri bervariasi. Daun beberapa
spesies mangga berbentuk lonjong, mata tombak serta segi empat pada ujung daun
yang meruncing.
d.
Bunga Pohon mangga menghasilkan bunga yang tumbuh di
cabang-cabang pohonnya. Ukuran bunganya kecil, sekitar 5 mm sampai 10 mm. Bunga
mangga berwarna putih dan beraroma lembut. Mangga memiliki 5 buah kelopak
bunga. Bunganya merupakan hermafrodit atau memiliki bunga jantan dan betina
pada satu bunga.
e.
Buah Mangga Pada umumnya, buah mangga matang di saat
musim panas atau kemarau. Buah mangga butuh waktu sekitar 5 bulan dari masa
berbunga hingga tumbuh menjadi buah yang matang. Buah mangga sangat bervariasi
dalam hal ukuran, warna, bentuk, tingkat kemanisan, dan kualitas untuk
dikonsumsi. Kondisi tersebut bergantung dari kultivar yang ditanam. Warna kulit
buah mangga adalah hijau, oranye, kuning, dan merah. Di Indonesia, buah mangga
yang banyak dijual di pasaran adalah mangga berkulit hijau. Bentuk buah mangga
umumnya agak lonjong, menyerupai bentuk ginjal atau kacang. Namun, sebagian
spesies juga yang berbentuk bulat. Ukurannya bervariasi, antara 5 cm sampai 25
cm dengan berat sekitar 140 gram hingga 2 kg per buahnya. Kulit buah mangga
lembut, halus dan harum. Jika telah benar-benar matang, kulit mangga
mengeluarkan aroma yang khas dan semakin harum.
f.
Biji Di dalam daging buah mangga terdapat 1 biji besar,
ukurannya sekitar 4 cm sampai 7 cm. Biji tersebut berguna sebagai bibit tanaman
mangga. Untuk hasil penanaman terbaik, sebaiknya gunakan biji mangga yang
diperoleh dari buah manga yang telah matang. (https://lindungihutan.com)
BAB III
SIMPULAN ,SARAN DAN TINDAK
LANJUT
1.
Simpulan
Ada beberapa simpulan dari makalah ini
yang dapat penulis sampaikan, yaitu:
a. Dengan adanya daur ulang sampah plastik, dimanfaatkan untuk membuat ecobrik penamaan
tumbuhan yang ada dilingkungan SMPN 2 Cilograng. Sampah pada saat ini menjadi masalah dilingkungan SMPN 2
Cilograng sudah mulai agak terselesaikan solusinya. Walau pun sebagian sampah
plastik ada yang di kelola oleh Anggota
OSIS SMPN 2 Cilograng untuk di jual dan sampah plastik di bakar.
b. Kita seorang pendidik harus sudah mulai berfikir
tentang kebersihan lingkungan dan juga pemanfataan sampah . Guru juga harus
terbiasa melibatkan siswa dalam berbagai kegiatan yang menunjang untuk
pembelajaran dan pada akhirnya membentuk karakter siswa.
2.
Saran
dan Tindak Lanjut
a.
Saran
Berdasarkan pengalaman dalam pembuatan
makalah ini penulis ingin menyampaikan
saran-saran sebagai berikut :
1). Bagi Penulis / Guru
Praktikan
a)
Guru hendaknya peduli
terhadap lingkungan sekolah , terutama kerapihan dan kebersihannya
b)
Guru hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan online tanpa terhalangi oleh
rasa tidak percaya diri
c)
Sebagai seorang pendidik
hendaknya kita benar-benar telah memperhitungkan dan merencanakan kegiatan
belajar yang akan disampaikan
d)
Guru hendaknya selalu
aktif, kreatif, dan bekerja sama dengan teman sejawat dalam menemukan dan
memecahkan masalah bersama.
2). Bagi siswa
a.
Siswa harus selalu aktif
dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
b.
Siswa hendaknya dapat
berani mencoba dalam penggunaan alat peraga.
c.
Siswa hendaknya berani
dalam bertanya, mengemukakan pendapat, atau menanggapi pendapat siswa lain
dalam proses diskusi kelompok
3). Bagi Sekolah /
Lembaga Pendidikan
Sekolah harus dapat memberikan mengakomodil dan memberi kesempatan
kepada guru untuk dapat meningkatkan profesionalime salah satunya dengan
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas, peningkatan mutu guru MGMP, seminar
pendikin dan sebagainya.
4). Bagi
Pembaca
a.
Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi
diri pembaca agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurang pembeajaran di kelas.
b.
Makalah
ini hendaknya menjadi inovasi bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas
profesinya
c.
Makalah ini hendaknya dapat dijdikan bahan
referensi untuk pembaca manakala akan melakukan pembelajaran
b.
Tindak Lanjut
Tindak
lanjut dari makalah ini penulis akan
mencoba melaksanakan pembelajaran dengan memanfatkan sampah plastic yang ada
dilingkungan sekolah , mengembangkan media
yang sesuai dan metode-metode yang sesuai pula dengan materi
pembelajaran ketika dalam pembelajaran . Sehingga hasil pembelajaran siswa
dapat meningkat dan karaktersiswa terbentuk.