Selasa, 10 Januari 2023

PERAWATAN LABORATORIUM PADA SAAT PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) TERBATAS DI SMPN 2 CILOGRANG .

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.           LATAR BELAKANG

Hampir  dua tahun lebih  anak-anak kita atau siswa kita  belajar  di rumah baik  secara ofline maupun secara online.Berbagai cara pemerintah, pihak sekolah maupun guru untuk mengsukseskan pembelajaran dalam kondisi bencana karena adanya penyebaran Covid-19 tersebut. Seiring dengan mulai berjalannya program vaksinasi oleh pemerintah dan mulai sadarnya masyarakat melaksankan protokol kesehatan.Maka  ada penurunan yang terkena Covid-19 maupun yang meninggal karena Covid-19.

Kita kadang-kadang   terlalu focus untuk mengkondisikan pembelajaran ofline  dan online yang kita juga dihadapkan oleh berbagai kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Misalnya tidak sedikit siswa yang mengeluh untuk mengikuti pembelajaran online , selain tidak memiliki gawai di tambah sinyal yang susah, sampai ada siswa harus naik ke dataran  tinggi, hanya untuk mendapatkan sinyal, dari berbagai permasalah tersebut tentunya juga harus ada solusi.Karena  kita disibukan untuk menggkondisikan pembelajaran,kita juga  lupa untuk melaksanakan praktikum, sehingga kondisi laboratorium mungkin tidak terawat.

Dengan adanya penurunan yang terdampak Covid-19 ,pemerintah memberlakukan PPKM berbagai level tergantung kondisi penyebaran Covid-19 di tempat tertentu. Dari Berbagai level itu ada efek kebijakan dalam pendidikan salah satunya adalah mulai diberlakukannya pembelajaran tatap muka walau pun terbatas.

Mulainya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas merupakan angin segar bagi orang tua yang sulit  membantu siswa dalam belajar , bagi siswa yang rindu belajar di sekolah dan  bagi guru yang rindu kegiatan belajar secara langsung dengan  siswa.

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas sebagai langkah awal mulai mengkondisikan tempat belajar siswa, salah satunya adalah mengkondisikan atau melakukan perawatan kembali laboratorium.

BAB II

KAJIAN TEORI

 

A. Pengertian Laboratorium

Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa “ Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan /penyelidikan dan sebagainya” segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan sebagainya. Sedangkan seorang laboran adalah orang (ahli ilmu kimia dan segainya) yang berkerja didalam laboratorium.

Pengertian laboratorium juga bisa berarti sebuah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian (riset), pengamatan, pelatihan dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.

Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.

 

B. Fungsi Laboratorium

Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.

Laboratorium merupakan sebuah fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses belajar dan pembelajaran. Dengan melakukan prktik dan penelitian di laboratorium maka akan menambah kemampuan dan kualitas peserta didik karena peserta didik bersentuhan langsung dengan alat dan bahan untuk membuktikan langsung apa yang sedang ia pelajari, seorang laboran atau pengurus laboratorium harus bertangung jawab terhadap pengelolaan serta perawatan segala fasilitas yang ada didalam laboratorium agar terjaga dan penguna fasilitas terhindar dari insiden atau kecelakaan saat mengunakan laboratorium.

Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2  dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2dari keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap mahasiswa.

Fungsi laboratorium juga berbeda-beda bergantung dari jenisnya. Jenis laboratorium juga terbagi dalam beberapa macam secara umum, namun kembali lagi penambahan jenis baru bergantung dari fungsi laboratorium tersebut.

Mengutip dari buku Tips Mengelola Laboratorium Sekolah oleh Richard Decaprio, ada banyak fungsi laboratorium, di antaranya sebagai berikut:

Sebagai tempat dan media untuk menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik

1.      Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan eksperimentasi.

2.      Memberikan dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar, peserta didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.

3.      Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.

4.      Memupuk rasa ingin tahu kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah dengan cara penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi.

5.      Fungsi laboratorium dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja di laboratorium.

6.      Fungsi laboratoriun dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi di tengah masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium.

7.      Fungsi laboratorium sebagai menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen, aktivis, peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.

 

C. Perawan Laboratorium di SMPN 2 Cilograng

Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai ruang atau tempat yang berupa kedung yang bitasi oleh dingding dan atap yang di dalamnyaterdapat sejumlah alat dan bahan praktikum (Nuryani Rustaman,2005).

Laboratorium bukanlah tempat yang tidak asing di pusat studi maupun penelitian, bahkan keberadaannya sangat esensial merujuk pada penggunaannya untuk mengamati, meneliti, dan menghasilkan penemuan baru.

Laboratorium sebagai tempat untuk kegiatan praktikum  apabila  materi yang sudah di pelajari perlu di praktekan oleh siswa. Ada hal yang perlu dilakukan oleh kepala laboratorium, laboran,guru dan siswa ketika akan mulai mengguankan laborotarium adalah perawatan kembali ruangan laboratorium, ruang persiapan,ruang alat dan bahan.

Pada Kali ini penulis akan sedikit menguraikan bagaimana perawatan laboratorium pada masa pembelajaran tatap muka terbatas.

1.      Mengecek plang nama laboratorium, ruang penyimpanan, dan ruang persiapan

 

 

 

 

 

 

       Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.Kegiatan Mencek alat dan bahan  yang ada di laboratorium      

 

2.      Mengecek administrasi laboratorium, misalnya tata tertib penggunaan laboratorium dan jadwal penggunaan laboratorium

 

3.      Membersihkan Ruang Laboratorium

Ruang Laboratorium yang ada di sekolah penulis adalah luas 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2 dengan lebar 5 m. Karena agak lama tidak digunakan hampir semua ruangan dipenuhi  debu, banyak sarang serangga  dan banyak  juga rayap. Langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah

-          Membersihkan sarang hewan yang ada di lantai , di dinding dan di atap pelapon ruangan

-          Menyapu lantai

-          Mengepel lantai dan mengelap kaca

Sumber : Dokumen Pribadi

                                                                                 Gambar 2..Kegiatan Menyapu

  lantai  laboratorium

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


       Sumber : Dokumen Pribadi

                     Gambar 3.Kegiatan Menyuci alat  laboratorium yang kotor

4.      Membersihkan dan menata kembali mikroskop

Membersihkan mikroskok dari debu, tempat penyimpanan mikroskop di  tata kembali . Mikroskop  disusun kembali  berdasarkan jenis dan merk yang sama. sehingga memudahkan pengguna ketika mengakses mikroskop sesuai kebutuhan praktikum.

                                   

 

 

 

 

 

 

 

            Sumber : Dokumen  Pelatihan Laboratorium

Gambar 4.Mikroskop                                                          Gambar 5.Mikroskop

                                    Sebelum di Bersihkan                                                    Setelah di Bersihkan

               

5.      Membersihkan dan menata Kembali bahan kaca

Bahan kaca  dibersihkan dan disusun berdasarkan ukuran dan fungsinya, sehingga susunan alat-alat  praktikum tersebut menjadi lebih teratur dan memudahkan pengguna dalam mengakses perlatan sesuai kebutuhan praktikum.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Dokumen Pelatihan Laboratorium

Gambar 6.Alat Kaca                                  Gambar7. Alat Kaca

Sebelum di bersihkan                                Setelah di Bersihkan 

 

6.      Membersihkan dan menata Kembali bahan Plastik

Alat praktikum bahan plastik  dibersihkan dan disusun kembali sesuai jenis dan ukuranya. Alat praktikum menjadi tersusun rapi sesuai jenis dan ukurannya.

Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 8.Alat Berbahan Plastik

 

7.      Merapikan carta yang mulai tercecer

Rapikan Charta kemudian  Charta disimpan dalam keranjang,Charta disusun per kelas 7, 8 dan 9,Charta digulung kecil sehingga tidak menghabiskan ruang, sehingga Charta dalam kondisi bersih dan siap digunakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Dokumen Pelatihan Laboratorium

Gambar 9.  Cahrta Setelah di Rapihkan

8.      Membersihkan dan menata kembali Torso

Setelah dibersihkan, di cuci dan dijemur torso ditempatkan kembali ditempat yang lebih aman dan mudah dijangkau oleh siswa, serta disusun berdasarkan ukuran dan jenisnya.

 

BAB III

 KESIMPULAN DAN  SARAN

A. Kesimpulan

Laboratorium merupakan sebuah fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses belajar dan pembelajaran. Dengan melakukan prktik dan penelitian di laboratorium maka akan menambah kemampuan dan kualitas peserta didik karena peserta didik bersentuhan langsung dengan alat dan bahan untuk membuktikan langsung apa yang sedang ia pelajari, seorang laboran atau pengurus laboratorium harus bertangung jawab terhadap pengelolaan serta perawatan segala fasilitas yang ada didalam laboratorium agar terjaga dan penguna fasilitas terhindar dari insiden atau kecelakaan saat mengunakan laboratorium

Perawatan laboratorium bertujuan untuk merawat laboratorium agar tetap bersih, tertata rapi dan mudah untuk mengambil alat atau bahan yang di butuhkan ,  sehingga pemanfaatnya lebih oftimal. Laboratorium digunakan sebagai tempat siswa berlatih menerapkan keterampilan proses sesuai dengan tuntutan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang mengutamakan proses selain produk.

 

B. Saran

Pada saat  Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) , laboratorium perlu perawatan dengan maksimal ,Perawatan  fasilitas yang ada didalam laboratorium menjadi hal penting agar fungsi alat dan penggunaan bahan bisa digunakan untuk membantu kegiatan  proses pembelajaran. Demikian makalah ini telah kami susun semoga dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan semestinya.

DAFTAR PUSTAKA

 

Koesmadji Wirjoemarto,dkk,2000, Teknik Laboratorium, Jurusan Pendidikan

                                                   Biologi,FPMIPA,UPI

Nuryani Rustaman (2005),Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:Universitas

                  Negeri Malang

Roestiyah N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:  Rineka Cipta.

Sani,Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi pembelajaran. Jakarta:Bumi aksara.

Soendjojo Dirjosoemarto,1985, Pengeloaan Laboratorium IPA,CV.Fortuna,

                                             Jakarta.

   

 

 

 

 

Sumber : Dokumen Pelatihan Laboratorium

Gambar 10. Torso Setelah di Rapihkan

 

9.      Membersihkan dan menata kembali bahan kimia

Bahan Kimia dibersihkan dan di tata ulang agar rapi  tersusun sesuai standar tata letak, sehingga memudahkan siswa untuk menggunakannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Dokumen Pelatihan Laboratorium

Gambar 11. Bahan Kimia Setelah di rapihkan

 

10.   Menginvertarisir kembali alat dan bahan

Kegiatan menginvertarisi bertujuan untuk mengetahui  alat yang masih ada  dan layak dipakai maupun yang sudah rusak. Selain alat kita juga harus menginvertarsir   bahan yang sudah habis dipakai dan bahan yang sudah kadaluarsa baik secara jenis maupun tanggalnya

Tabel 1.Contoh Format Invertaris

NO

NAMA BARANG

SPESIFIKASI/UKURAN

KODE BARANG

KEADAAN

JUMLAH

KET.

BAIK

KURANG BAIK

RUSAK

1

 

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar