BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hampir
dua tahun lebih anak-anak kita
atau siswa kita belajar di rumah baik
secara ofline maupun secara online.Berbagai cara pemerintah, pihak
sekolah maupun guru untuk mengsukseskan pembelajaran dalam kondisi bencana
karena adanya penyebaran Covid-19 tersebut. Seiring dengan mulai berjalannya
program vaksinasi oleh pemerintah dan mulai sadarnya masyarakat melaksankan
protokol kesehatan.Maka ada penurunan
yang terkena Covid-19 maupun yang meninggal karena Covid-19.
Kita kadang-kadang terlalu focus untuk mengkondisikan
pembelajaran ofline dan online yang kita
juga dihadapkan oleh berbagai kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Misalnya tidak sedikit siswa yang mengeluh untuk mengikuti pembelajaran online
, selain tidak memiliki gawai di tambah sinyal yang susah, sampai ada siswa
harus naik ke dataran tinggi, hanya
untuk mendapatkan sinyal, dari berbagai permasalah tersebut tentunya juga harus
ada solusi.Karena kita disibukan untuk
menggkondisikan pembelajaran,kita juga
lupa untuk melaksanakan praktikum, sehingga kondisi laboratorium mungkin
tidak terawat.
Dengan adanya penurunan yang terdampak
Covid-19 ,pemerintah memberlakukan PPKM berbagai level tergantung kondisi
penyebaran Covid-19 di tempat tertentu. Dari Berbagai level itu ada efek
kebijakan dalam pendidikan salah satunya adalah mulai diberlakukannya
pembelajaran tatap muka walau pun terbatas.
Mulainya Pembelajaran Tatap Muka
Terbatas merupakan angin segar bagi orang tua yang sulit membantu siswa dalam belajar , bagi siswa
yang rindu belajar di sekolah dan bagi
guru yang rindu kegiatan belajar secara langsung dengan siswa.
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas sebagai
langkah awal mulai mengkondisikan tempat belajar siswa, salah satunya adalah
mengkondisikan atau melakukan perawatan kembali laboratorium.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Pengertian Laboratorium
Menurut
W.J.S Poerwadarminta dalam kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa “
Laboratorium adalah tempat untuk mengadakan percobaan /penyelidikan dan
sebagainya” segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan
sebagainya. Sedangkan seorang laboran adalah orang (ahli ilmu
kimia dan segainya) yang berkerja didalam laboratorium.
Pengertian laboratorium juga bisa berarti sebuah
tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian
(riset), pengamatan, pelatihan dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara
teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu. Secara fisik laboratorium
juga dapat merujuk kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
Dalam pendidikan
laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode praktikum
yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Dimana siswa
berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala
yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum didalam pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar dan mempraktekkan segala
aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk menguasai suatu keahlian.
B. Fungsi Laboratorium
Fungsi
laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai
wadah dalam proses belajar mengajar.
Laboratorium
merupakan sebuah fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses belajar dan
pembelajaran. Dengan melakukan prktik dan penelitian di laboratorium maka akan
menambah kemampuan dan kualitas peserta didik karena peserta didik bersentuhan
langsung dengan alat dan bahan untuk membuktikan langsung apa yang sedang ia
pelajari, seorang laboran atau pengurus laboratorium harus bertangung jawab
terhadap pengelolaan serta perawatan segala fasilitas yang ada didalam
laboratorium agar terjaga dan penguna fasilitas terhindar dari insiden atau
kecelakaan saat mengunakan laboratorium.
Disamping
bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian, karena fungsi
laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk percobaan yang
bersifat individual. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan
percobaan dalam konteks proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi
kapasiitas ruangan laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu
kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium
dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40
orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2dari
keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa
membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk setiap mahasiswa.
Fungsi laboratorium juga berbeda-beda bergantung dari jenisnya.
Jenis laboratorium juga terbagi dalam beberapa macam secara umum, namun kembali
lagi penambahan jenis baru bergantung dari fungsi laboratorium tersebut.
Mengutip dari buku Tips Mengelola Laboratorium Sekolah oleh Richard Decaprio,
ada banyak fungsi laboratorium, di antaranya sebagai berikut:
Sebagai tempat dan media untuk menyeimbangkan antara teori dan
praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan praktik
1. Memberikan keterampilan
kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen,
atau peneliti lainnya. Hal ini disebabkan laboratorium tidak hanya menuntut
pemahaman terhadap objek yang dikaji, tetapi juga menuntut seseorang untuk
melakukan eksperimentasi.
2. Memberikan dan memupuk
keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar, peserta didik,
mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari hakikat
kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan lingkungan
sosial.
3. Menambah keterampilan
dan keahlian para peneliti dalam mempergunakan alat media yang tersedia di
dalam laboratorium untuk mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan
berbagai macam riset ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan.
4. Memupuk rasa ingin tahu
kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan mendorong
mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah dengan cara
penelitian, uji coba, maupun eksperimentasi.
5. Fungsi laboratorium
dapat memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti dalam keterampilan
yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja
di laboratorium.
6. Fungsi laboratoriun
dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan
praktik, baik itu masalah dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah
yang terjadi di tengah masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji
laboratorium.
7. Fungsi laboratorium
sebagai menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen, aktivis,
peneliti dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih
bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.
C.
Perawan Laboratorium di SMPN 2 Cilograng
Laboratorium
adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam
pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai ruang atau tempat yang
berupa kedung yang bitasi oleh dingding dan atap yang di dalamnyaterdapat
sejumlah alat dan bahan praktikum (Nuryani Rustaman,2005).
Laboratorium bukanlah tempat yang tidak asing di
pusat studi maupun penelitian, bahkan keberadaannya sangat esensial merujuk
pada penggunaannya untuk mengamati, meneliti, dan menghasilkan penemuan baru.
Laboratorium sebagai
tempat untuk kegiatan praktikum
apabila materi yang sudah di
pelajari perlu di praktekan oleh siswa. Ada hal yang perlu dilakukan oleh
kepala laboratorium, laboran,guru dan siswa ketika akan mulai mengguankan
laborotarium adalah perawatan kembali ruangan laboratorium, ruang
persiapan,ruang alat dan bahan.
Pada Kali ini penulis
akan sedikit menguraikan bagaimana perawatan laboratorium pada masa
pembelajaran tatap muka terbatas.
1.
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar
1.Kegiatan Mencek alat dan bahan yang
ada di laboratorium
2. Mengecek
administrasi laboratorium, misalnya tata tertib penggunaan laboratorium dan
jadwal penggunaan laboratorium
3. Membersihkan
Ruang Laboratorium
Ruang Laboratorium yang ada di
sekolah penulis adalah luas 48 m2 termasuk ruang penyimpanan dan
persiapan 18 m2 dengan lebar 5 m. Karena agak lama tidak digunakan
hampir semua ruangan dipenuhi debu,
banyak sarang serangga dan banyak juga rayap. Langkah-langkah yang harus kita
lakukan adalah
-
Membersihkan sarang hewan yang ada di
lantai , di dinding dan di atap pelapon ruangan
-
Menyapu lantai
-
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 2..Kegiatan Menyapu
lantai
laboratorium
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3.Kegiatan Menyuci
alat laboratorium yang kotor
4. Membersihkan
dan menata kembali mikroskop
Membersihkan mikroskok dari debu, tempat penyimpanan
mikroskop di tata kembali . Mikroskop disusun kembali berdasarkan jenis dan merk yang sama. sehingga
memudahkan pengguna ketika mengakses mikroskop sesuai kebutuhan praktikum.
Sumber : Dokumen Pelatihan Laboratorium
Gambar 4.Mikroskop Gambar
5.Mikroskop
Sebelum di Bersihkan Setelah di
Bersihkan
5. Membersihkan
dan menata Kembali bahan kaca
Bahan kaca dibersihkan dan disusun berdasarkan ukuran dan
fungsinya, sehingga susunan alat-alat praktikum tersebut menjadi lebih teratur dan
memudahkan pengguna dalam mengakses perlatan sesuai kebutuhan praktikum.
Sumber: Dokumen Pelatihan
Laboratorium
Gambar 6.Alat Kaca Gambar7. Alat
Kaca
Sebelum di bersihkan Setelah di
Bersihkan
6. Membersihkan
dan menata Kembali bahan Plastik
Alat praktikum bahan plastik dibersihkan dan disusun kembali sesuai jenis
dan ukuranya. Alat praktikum menjadi tersusun rapi sesuai jenis dan ukurannya.
Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 8.Alat Berbahan Plastik
7. Merapikan
carta yang mulai tercecer
Rapikan
Charta kemudian Charta disimpan dalam
keranjang,Charta disusun per kelas 7, 8 dan 9,Charta digulung kecil sehingga
tidak menghabiskan ruang, sehingga Charta dalam kondisi bersih dan siap
digunakan.
Sumber:
Dokumen Pelatihan Laboratorium
Gambar
9. Cahrta Setelah di Rapihkan
8.
Membersihkan
dan menata kembali Torso
Setelah
dibersihkan, di cuci dan dijemur torso ditempatkan kembali ditempat yang lebih
aman dan mudah dijangkau oleh siswa, serta disusun berdasarkan ukuran dan
jenisnya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Laboratorium merupakan
sebuah fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses belajar dan pembelajaran.
Dengan melakukan prktik dan penelitian di laboratorium maka akan menambah
kemampuan dan kualitas peserta didik karena peserta didik bersentuhan langsung
dengan alat dan bahan untuk membuktikan langsung apa yang sedang ia pelajari,
seorang laboran atau pengurus laboratorium harus bertangung jawab terhadap
pengelolaan serta perawatan segala fasilitas yang ada didalam laboratorium agar
terjaga dan penguna fasilitas terhindar dari insiden atau kecelakaan saat
mengunakan laboratorium
Perawatan
laboratorium bertujuan untuk merawat laboratorium agar tetap bersih, tertata rapi
dan mudah untuk mengambil alat atau bahan yang di butuhkan , sehingga pemanfaatnya lebih oftimal.
Laboratorium digunakan sebagai tempat siswa berlatih menerapkan keterampilan
proses sesuai dengan tuntutan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang
mengutamakan proses selain produk.
B. Saran
Pada saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) ,
laboratorium perlu perawatan dengan maksimal ,Perawatan fasilitas yang ada didalam laboratorium
menjadi hal penting agar fungsi alat dan penggunaan bahan bisa digunakan untuk
membantu kegiatan proses pembelajaran.
Demikian makalah ini telah kami susun semoga dapat bermanfaat dan dipergunakan
dengan semestinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Koesmadji Wirjoemarto,dkk,2000, Teknik Laboratorium, Jurusan Pendidikan
Biologi,FPMIPA,UPI
Nuryani Rustaman (2005),Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang:Universitas
Negeri
Malang
Roestiyah N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sani,Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi pembelajaran. Jakarta:Bumi aksara.
Soendjojo Dirjosoemarto,1985, Pengeloaan Laboratorium IPA,CV.Fortuna,
Jakarta.
Sumber : Dokumen Pelatihan Laboratorium
Gambar 10. Torso Setelah di Rapihkan
9.
Membersihkan
dan menata kembali bahan kimia
Bahan Kimia dibersihkan dan di tata ulang
agar rapi tersusun sesuai standar tata
letak, sehingga memudahkan siswa untuk menggunakannya
Sumber:
Dokumen Pelatihan Laboratorium
Gambar
11. Bahan Kimia
10. Menginvertarisir kembali alat dan bahan
Kegiatan
menginvertarisi bertujuan untuk mengetahui
alat yang masih ada dan layak
dipakai maupun yang sudah rusak. Selain alat kita juga harus menginvertarsir bahan yang sudah habis dipakai dan bahan yang
sudah kadaluarsa baik secara jenis maupun tanggalnya
Tabel
1.Contoh Format Invertaris
NO |
NAMA BARANG |
SPESIFIKASI/UKURAN |
KODE BARANG |
KEADAAN |
JUMLAH |
KET. |
||
BAIK |
KURANG BAIK |
RUSAK |
||||||
1 |
|
|
|
|
|
|
|
|
2 |
|
|
|
|
|
|
|
|
3 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar