BAB.
I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masalah
Banyak
karakter peserta didik yang muncul ketika dalam kegiatan pembelajaran maupun
dalam kehidupannya sehari-hari karena dari sebuah proses yang terus menerus
yang dibiasakan dalam setiap langkah kehidupan. Sekolah sebagai lembaga yang
mewarnai munculnya karakter-karakter pada peserta didik dikarenakan adanya proses belajar dikelas yang baik, dan peran guru yang baik pula.Selain
adanya perubahan karakter dari diri peserta didik . Kita juga mengharapkan peserta
didik mampu menguasai materi yang kita sampaikan yang tentunya teraktualisasi
dalam keaktipan peserta didik dalam proses belajar dan mendapatkan nilai yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.
Untuk
mencapai hal di atas guru yang memilki tanggung jawab disekolah perlu melakukan
inovasi yang mendukung terjadinya proses belajar yang mendorong kepada peserta didik untuk kreatif,
inovativ dan mampu mencipta.Guru tentunya perlu melakukan perubahan dalam
strategi pembalajan. Kalau guru pada saat ini menggunakan pembelajaran ceramah
atau yang hanya terpokus kepada guru saja, guru harus sudah mulai mengajak
peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran, peserta didik merasa terpasilitasi,nyaman
dan merasa senang.Dengan pembelajar yang monoton membuat peserta didik bosan
atau jenuh. Menurut Muhibbin Syah(2010:162) Dalam belajar, disamping peserta
didik sering lupa, ia juga terkadang mengalami negative lainnya yang disebut
jenuh belajar. Peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang peserta didik yang sedang dalam proses belajar mengajar
dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.
Oleh
karena itu penulis juga ingin melakukan
perubahan strategi dalam proses pembelajaran. Penulis merasa ada kendala dalam
proses pembelajaran pada Kompetensi dasar mengklasifikasikan mahluk hidup dan
benda berdasarkan karakteristik yang diamati terutama pada materi klasifikasi
baik tumbuhan maupun hewa. Hal itu berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya peserta didk mengalami kesulitan dalam materi
klasifikasi, peserta didik sulit mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup dan
cendrung pasif.
Melihat
penomena di atas penulis perlu kiranya untuk mencoba membuat strategi
pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik yaitu permainan
oray-orayan.Dengan permainan oray-orayan diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan karakter gotong
royong, peserta didik merasa nyaman, senang dan pada akhirnya peserta didik
menjadi kretaif serta mendapatkan nilai yang mencapai kriteria ketuntasan
minimal yang di tentukan.
Pada
Penelitian ini penulis membatasi,tidak akan membahas karakternya dan
kreativitasnya tetapi ingin adanya perubahan nilai yang signifikan pada materi
yang di ajarkan, yaitu adanya peningkatan nilai sehingga tidak banyak yang di
remedian.
Adapun
judul yang akan diteliti oleh peneliti adalah “Upaya peningkatan hasil belajar Peserta
Didik materi klasifikasi mahluk hidup dengan permainan oray-orayan Pada Kelas
VIIB SMPN 7 Satu Atap Cibeber ”
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana peningkatkan aktifitas peserta
didik kelas VIIB SMPN 7 Satu Atap Cibeber dalam kegiatan pembelajaran dengan
permainan oray-orayan?
2.
Bagaimana peningkatan hasil belajar
peserta didik SMPN 7 Satu Atap Cibeber dengan permainan oray-orayan?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian sebagai berikut:
1.
Mengetahui peningkatkan aktifitas
peserta didik kelas VIIB SMPN 7 Satu Atap Cibeber dalam kegiatan pembelajaran
dengan permainan oray-orayan
2.
Mengetahui peningkatan hasil belajar
peserta didik SMPN 7 Satu Atap Cibeber dengan permainan oray-orayan
D.Manfaat
Penelitian
Manfaat
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Guru, Penelitian ini dapat digunakan
untuk referensi dan penambahan
pengetahuan tentang permainan lokal atau daerah yang bisa di inflementasikan
dalam kegiatan pembelajaran
2.
Bagi Peserta didik , hasil penelitian
ini dapat membatu peserta didik ketika mendapatkan kesulitan dalam kegiatan
pembelajar dan merasa kurang nyaman dalam kegiatan pembelajaran
3.
Bagi Sekolah,dapat memberikan informasi
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu proses pendidikan
BAB.
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.Hasil
Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diharapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar
terhadap peserta didik. Menurut Nana Sudjana (2005: 3) mendefinisikan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotorik
Berdasarkan Uraian di atas hasil belajar dapat
disimpulkan merupakan kemampuan – kemanpuan (skill) yang dimiliki oleh peserta
didik . Adapun kemampuan yang harus di miliki oleh siswa adalah mencakup
kemampuan dalam ranah afektif ranah kognitif dan ranah psikomotor.
1. Kemampuan
afektif
Kemampuan
afektif adalah sikap peserta didik yang
sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini meliputi prilaku
spiritual dan prilaku social.Hal itu sesuai dengan Permendibud Nomor 21 tahun
2006, sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan dan ketaqwaan. Sementara
itu sikap social mencakup kejujuran,kedisiplinan,kesantunan, kepercayaan
diri,kepedulian (toleransi,kerjasama,dan gotong-royong),dan rasa tanggung
jawab. Namun demikian sekolah dapat mengembangkan atau menambah butir-butir
nilai sikap spiritual dan social tersebut sesuai visi dan tujuan sekolah
2. Kemampuan
kognitif
Kemampuan
kognitif adalah pengetahuan yang dimiliki peserta didik dari hasil proses
belajar mengajar. Penguasaan pengetahuan
kognitif
(kecakapan berpikir) mengingat,
memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi
dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif.Dalam buku kemendikbud
direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah (2017:41) adapun dimensi pengetahuan sebagai berikut:
a.
Pengetahuan Faktual
Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik untuk mempelajari suatu ilmu atau menyelesaikan masalah didalamnya.Adapun
jenis pengetahuan factual adalah sebagai berikut:
1). Pengetahuan tentang terminology
2).Pengetahuan tentang detail elemen yang spesifik
Contoh Pengetahuan Faktua antara lain kosakata teknis,sismbol-simbol
music,legenda peta, sumber daya alam pokok, sumber-sumber informasi yang
reliable.
b.
Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan Konseptual adalah hubungan-hubungan antar elemen dalam
struktur besar yang memungkinkan elemennya berfungsi secara bersama-sama.
Adapun jenis pengetahuan konseptual
adalah sebagai berikut:
1). Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori.
2). Pengethuan tentang prinsipdan generalisasi
3).Pengetahuan tentang teori,model dan struktur
Contoh pengetahuan koseptula antara lain bentuk-bentuk badan
usaha,periode waktu geologi, rumus Pythagoras,hukum permintaan dan penawaran
,teori evolusi, struktur pemerintahan desa
c.
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana (cara)
melakaukan sesuatu, mempraktekan metode-metode penelitian, dan
kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, teknik, dan
metode. Adapun jenis pengetahuan procedural adalah sebagai berikut:
1). Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang
tertentu dan algoritma
2). Pengetahuan
tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu
3). Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan
kapan harus menggunakan prosedur yang tepat
Contoh pengetahuan procedural antara lain keterampilan
melukis,dengan cait air, algoritma pembagian seluruh bilangan,teknik wawancara,
penerapan metode ilmiah dalam pembelajaran, kriteria untuk menentukan kapan
harus menerapkan prosedur hukum newton, kriteria yang digunakan untuk menilai
fisibilitas metode
d.
Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan Metakognitif adalah pengetahuan
tentang kognisi secara umum dan kesadaran serta pengetahuan tentang kognisi
diri sendidri. Adapun jenis pengetahuan metakognitif adalah sebagai berikut:
1.
Pengetahuan strategis
2.
Pengetahuan tentang tugas-tugas
kognitif
3.
Pengetahuan diri
Contoh pengetahuan metakognitif antara lain: Pengetahuan tentang skema
sebagai alat untuk mengetahui struktur suatu pokok bahasan dalam buku teks,
pengetahuan tentang penggunaan metode penemuan atau pemecahan masalah,
pengetahuan tentang macam-macam tes yang dibuat pendidik,pengetahuan tentang
peragaan tugas kognitif, dan pengetahuan diri (sendiri)kuat dalam mengkritisi
essay tapi lemah dalam hal menulis essay; kesadaran tentang tingkat pengetahuan
yang dimiliki diri (Sendiri)
3. Kemampuan Psikomotor (keterampilan)
Kemampuan Psikomotor adalah kemampuan peserta didik
dalam merapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu diberbagai kondisi macam konteks sesuatai dengan
indicator pencapaian kompetensi. Ada
beberapa dimensi keterampilan berpikir dan
bertindak yaitu:
a)
kreatif,
b)
produktif,
c)
kritis,
d)
mandiri,
e)
kolaboratif, dan
f)
komunikatif
-
Adapun contoh kemampuan psikomotor dalam
kegiatan pembelajaran antara lain: Berfikir menemukan sesuatu yang
baru,keterampila bertindak,mengukur panjang dan lebar daun ,Praktikum tentang
penentuan larutan asam,basa dan garam dalam menggunkan indikator alami serta
sintetis.
B. Permainan Oray-Orayan
Indonesia adalah Negara yang memiliki
berbagai suku dan setiap suku memiliki adat serta permain-permainan anak-anak
yang unik, salah satunya permainan oray-orayan, Permainan Oray-orayan adalah
permainan yang berasal dari daerah sunda yang meliputi daerah Jawa Barat dan
sebagian Banten.
Kata Oray-Orayan berasal dari bahasa sunda yang
berarti meniru/menyerupai ular. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak
laki-laki maupun anak perempuan secara homogen atau secara heterogen . Pada
umumnya permainan ini masih dilakukan dikampung-kampung terutama di daerah
pedesaan, permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak Paud, Tk ,SD atau SMP
yang kegiatannya di halaman-halaman rumah atau lapang yang
agak luas.
Permainan
dimulai dengan cara membuat satu barisan yang berjejer ke belakang. Selanjutnya
ada dua orang saling berhadapan dengan tangan saling berpegangan tetapi agak
diangkat ke atas, biasa yang dua orang ini dipilih adalah orang yang paling
tinggi diantara temannya. Barisan yang berbaris seperti ular akan bergerak
menuju dua orang tadi dan masuk kerentangan tangan kedua orang itu . Anak yang paling depan menjadi kepala ular,
sedangkan di tengah dan belakang menjadi bagian tubuh dan ekornya. Agar
terlihat seperti ular, setiap pemain meletakkan tangannya di bahu/memegang
perut temannya yang berada di depannya, kecuali yang menjadi kepala ular.
Biasanya anak yang menjadi
ekor dan berada di paling akhir, dipilih anak yang paling kecil dan lincah
karena ia harus dapat menghindari kedua temannya yang akan menangkap.
Bergeraknya barisan tersebut dimulai saat dialunkannya lagu oray-orayan setelah
lagu oray-orayan tamat maka kedua temannya akan menangkap orang yang terakhir
dan sterusnya.Adapun syair oray-orayan adalah sebagai berikut:
Oray-orayan luar leor mapay
sawah
Entong ka sawah parena keur
sedeng beukah
Oray-orayan luar leor mapay
kebon
Entong ka kebon loba barudak
keur ngangon
Mending ge teuleum
Di leuwi loba nu mandi
Saha anu mandi
Anu mandina pandeuri
Hap...hap...hap...
Sumber
(gurupintar.bloogspot.co.id)
C. Materi Klasifikasi
Tumbuhan dan Hewan
Kemampuan
mengklasifikasikan nerupakan kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah.
Klasifikasi diperlukan untuk mengenal perbedaan dan persamaan antara
benda-benda. Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar
klasifikasi,misalnya menurut suatu ciri khusus,
tujuan atau kepentingan tertentu. Klasifikasi menuntut kecermatan peserta didik
dalam kegiatan mengamati. Sama halnya dengan materi klasifikasi tumbuhan dan
hewan untuk mempelajarinya perlu metode yang tepat, salah satunya
mengklsifikasikan tumbuhan dan hewan berdasarkan ciri-ciri yang dimilkinya.
Dengan mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pasti ditemukan lagi perbedaan,
Selanjutnya dibuat kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan
yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan persamaan ciri
yang sama.
Dalam
buku Wahono Widodo dkk (2016:49) ada beberapa kriteria pengklasifikasian
Tumbuhan dan hewan
a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para
ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi
penentu
dan selalu diperhatikan.
Berikut
contohnya.
1) Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.
2) Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3) Bentuk dan ukuran daun.
4) Cara berkembang
biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual(vegetatif).
b. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan
hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.
1) Saluran
pencernaan makanan. Hewan
tingkat
rendah belum mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan
tingkat
tinggi mempunyai
lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
2) Kerangka (skeleton), apakah
kerangka
di luar tubuh
(eksoskeleton) atau
di dalam tubuh (endoskeleton).
3)
Anggota gerak, apakah berkaki
dua, empat, atau tidak berkaki.
Secara sederhana
menurut Wahono Widodo dkk(2016:67) bahwa tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok berikut:
1)
Kelompok lumut (Bryophyta).
2) Kelompok paku-pakuan (Pteridophyta).
3) Kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta),
yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu.
4) tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae);
5) tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), yang dikelompokkan lagi menjadi
dua, yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
Sedangkan hewan menurut Tegus Sugiyanto dan Eny Ismawati
(2016:215) berdasarkan ada tidaknya
tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
a.
vertebrata,
yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belak belakang.Avertebrata
memilki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan
bersel satu)
Ciri-ciri
Protozoa adalah bersel satu,parasit pada mahluk hidup, berkembak biak dengan membelah diri dan
konjugasi.Adapun contoh
Ciliata,Flagellata, Sporozoa dan hizopoda
2.
Porifera (hewan berpori-pori)
Ciri-ciri hidup diatas air, permukaan tubuh
berfori, tubuh terbentuk dari zat tanduk , digunakan untuk alat gosok ketika
mandi.Adapun contohnya adalah Euspongia,
poterion dan scypha
3. Coelenterata (Hewan berongga)
Ciri-ciri Coelenterata hidup di air, tubuh
berongga,mempunyai tentakel, berbentuk polip dan medusa, Contoh: ubur-ubur
4. Vermes
(cacing)
Berdasarkan
bentuk tubuhnya vermes dibagi menjadi:
1)
Tubuh
ada yang pipih (platyhelminthes)contoh cacing planaria,cacing hati, cacing pita
2)
Cacing
giling (Nemathelminthes ), contoh cacing perut, cacing kremi
3)
Cacing
Gelang (Annelida), contoh cacing
berambut, cacing wawo,dan lintah
5.
Arthropoda
(berbuku-buku)
Arthropoda memilki ciri-ciri dibedakan atas
kepala, dada dan perut, alat indra peka
terhadap panas, bau-bauan, mata majemuk .Meliputi serangga,
udang-udangan, laba-laba, lipan
6.
Mollusca
(Hewan Lunak)
Ciri-ciri Mollusca adalah Tubuh lunak, banyakl mengandung lendir,
dibungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. Mollusca dibagi menjadi tiga
kelas yaitu: kerang, cumi-cumi, siput
7.
Echinodermata(Hewan
Berkulit Duri)
Ciri-ciri Echinodermata diselimuti kulit
duri, alat penghisap,bernapas dengan
insang,berkembang biak secara kawin, Contoh Echinodermata,bintang laut, landak
laut, dan tripang
b.
Vertebrata,yaitu
kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi
menjadi lima kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)
Ciri-ciri
Pisces hidup di air, pernapasan dengan insang, memilki sirip,memiliki gurat
sisi,poikiloterm dan berkembangbiak
dengan cara bertelur , contoh ikan cucut, ikan pari, ikan hiu, ikan merah
2.
Amphibia (ampibi)
Ciri-ciri Amphibia, hidup di dua
tempat,bernapas dengan insang dan paru-paru, poikiloterm,berkembang biak
bertelur dan pembuahan diluar.Contoh, katak dan salamander
3. Reptilia (reptil)
Ciri-ciri Reptilia berkulit keras, kering dan
bersisik,poikiloterm, berkembang biak bertelur, pembuahan didalam tubuh betina.Contoh,
kadal, buaya, ular
4. Aves (Burung)
Ciri-ciri Aves antara lain:tubuh berbulu,
tulang berongga,homoioterm, berkembangbiak dengan bertelur,pembuahan didalam
tubuh. Contoh,burung walet, ayam
5. Mamalia (hewan menyesui)
Ciri-ciri Mamalia antara lain,memIliki
kelenjar susu, berkembangbiak dengan melahirkan, ada yang bertelur,berambut, suhu tubuh
homoiterm,bernafas dengan paru-paru.Contoh, Kuda, monyet, beruk dan orang utan
D. Hipotesis Tindakan
1. Melalui
permainan Oray-orayan peserta didik akan
lebih senang dalam kegiatan pembelajaran
pada materi Klasifikasi Tumbuhan dan hewan di kelas VII.B SMPN 7 SATAP CIBEBER
2. Melalui
permainan Oray-orayan peserta didik
dapat meningkatkatnya hasil belajar pada materi Klasifikasi Tumbuhan dan hewan
di kelas VII.B SMPN 7 SATAP CIBEBER
METODE PENELITIAN
A. Desain
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri
dari dua siklus,dengan masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan. Setiap
tindakan siklus saling berkaitan. Pada siklus satu pembelajaran dengan
menggunakan permainan oaray-orayan , begitu pula pada siklus kedua pembelajaran
masih menggunakan permainan oray-orayan dengan beberapa perbaikan kegiatan dan lembar siswa yang lebih lengkap.
B. Tahap-tahap
Penelitian
1.
Pra
Siklus
Sebelum penelitian , peneliti mengawali dengan
prasiklus yaitu menyampaikan informasi kepada siswa, yaitu.
a. Pemberitahuan
kepada siswa akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan Permainan
Oray-Orayan
b. Menyuruh
kepada siswa untuk menghapal syair oray-orayan serta menyiapkan gambar tumbuhan dan hewan
c. Menyuruh
kepada siswa untuk mempelajari materi Klasifikasi Mahluk Hidup
d.
Membentuk kelompok belajar
2. Siklus 1
a.
Perencanaan
Ada
beberapa tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a)
Permohonan
izin kepada kepala sekolah
b)
Mengajak
guru yang dijadikan kolaborasi sebagai observer
c)
Pembagian
tugas antara peneliti dan observer
d)
Menyiapkan
kelas yang akan digunakan objek penelitian
e)
Merancang
skenario pembelajaran
f)
Membuat
instrument penelitian
g)
Menyiapkan
alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian
h) Merencanakan untuk siklus selanjutnya.
b. Pelaksanaan
Ada tiga tindakan yang dilakukan
pada perencanaan ini.yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.Adapun
kegiatan tersebut sebagai berikut:
a). Kegiatan pendahuluan
1)
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi Peserta Didik
mintalah kepada mereka untuk melakukan pengamatan gejala-gejala hidup pada
manusia dan hewan.
2)
Peserta didik menerima
penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran.
3)
Peserta didik menerima
penyampaian informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan.
b). Kegiatan Inti
1)
Peserta didik mengamati
gambar- gambar beserta ciri-ciri tumbuhan yang dijelaskan oleh guru
2)
Guru memfasilitasi peserta didik untuk bertanya
tentang ciri-ciri tumbuhan dan contoh tumbuhannya.
3)
Guru beserta siswa membagi 2 kelompok secara
heterogen antara laki dan perempuan untuk mengumpulkan informasi dengan melakukan
permainan oray-orayan. Dalam permainan
oray-orayan yang tertangkap akan diberikan pernyataan ciri-ciri tumbuhan kemudian siswa akan
mengambil gambar yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut
4)
Peserta didik menganalisis untuk membuat kesimpulan tentang tumbuhan
5)
Guru memfasilitasi siswa untuk mengkomukasikan materi tentang
tumbuhan hasil dari kegiatan
tersebut
6)
Peserta didik untuk mencipta dengan mencari gambar hewan lain yang sesuai ciri-ciri tumbuhan yang sudah
dipelajari .
c). Kegiatan Penutup
1)
Guru
dan peserta didik menyimpulkan hasil
kegiatan pembelajaran.
2)
Guru
dan peserta didik merefleksikan ciri-ciri hewan
3)
Guru
memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
4)
Guru
menyampaikan materi pertemuan berikutnya
5)
Guru
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
c.
Pengamatan
1) Melakukan
proses pelaksanaan tindakan;
2) Melakukan
observasi dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung;
3) Menilai hasil
tindakan sesuai dengan
format yang sudah dikembangkan; dan
4) Menerapkan
tindakan yang mengacu pada skenario pembelejaran.
d.
Refleksi
1) Melakukan
evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi efektifitas waktu yang telah
dilaksanakan.
2) Membahas
hasil tindakan.
3) Memperbaiki
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan yang belum mencapai sasaran.
4) Evaluasi
tindakan.
3.
Siklus
2
Sama halnya pada siklus kedua kegiatan siklus ketiga
diawali dengan beberapa kegiatan, antara lain:
a. Perencanaan
Pada kegiatan perencanaan peneliti
menyiapkan kembali alat-alat yang dibutuhkan, scenario pembelajaran yang sudah
di modifikasi,mengkondisikan observer dan mendiskusikan perubahan tindakan yang
akan dikerjakan. Menyiapkan kembali kelas yang menjadi objek penelitian dan instrument penelitian.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan secara
umum sama dengan siklus 1 yaitu
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup yang membedakannya adalah penajaman
materi, peserta oray-orayan secara
homogen, yaitu antara laki-laki dan perempuan dipisah
c. Pengamatan
1) Melakukan
observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung;
2) Menilai hasil
tindakan sesuai dengan
format yang sudah dikembangkan; dan
3) Menerapkan
tindakan yang mengacu pada skenario pembelejaran.
d. Refleksi
Kegiatan
pada tahap refleksi ini adalah melanjutkan analisa temuan kegiatan siklus I,
kemudian menentukan keberhasilan dan peningkatan hasil belajar dari kegiatan yang dilakukan pada siklus II.
Hasil analisa ini ternyata ada peningkatan hasil belajar sesuai yang diharapkan
oleh peneliti
C.
Subjek Penelitian
A. Metode
Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu:
1. Data hasil observasi awal ketika peserta
didik dalam pembelajaran
2.
Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan,
dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi pada setiap siklus (catatan
lapangan dan tabel pengamatan).
3.
Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi dikelas,
diperoleh dari hasil wawancara dengan guru Ilmu Pengetahuan Alam atau
serumpun dan peserta didik.
4.
Dokumentasi Hasil Belajar peserta didik diambil pada setiap siklus.
D.
Validasi Data
Validasi data dilakukan untuk meyakinkan diri
bahwa data yang diperoleh selama penelitian adalah benar dan valid menggunakan
sistem triangulasi data, yaitu mengecek keabsahan data dengan mengkonfirmasikan
data yang telah ada ke sumber data. Menurut Lexy Moleong triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Sumber data pada penelitian ini adalah siswa, observer dan guru Ilmu
Pengetahaun Alam. Hasil pengamatan keabsahan data setelah data terkumpul pada
setiap siklusnya.
E.
Metode Analisis Data
Metode analisis data
yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas ini melalui beberapa tahapan (fase) untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat mungkin. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
Mengumpulkan data yang diperoleh dari:
a.
Kegiatan
proses belajar mengajar
b.
Mengaplikasikan permainan oray-orayan
dalam proses kegiatan belajar mengajar
c.
Lembar
observasi teman sejawat (observer).
2.
Menyeleksi data
Melalui
tahap ini akan diketahui mana data yang dapat diolah dan data yang tidak dapat diolah,
hal tersebut dikakukan dengan maksud untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana
ketercapaian tujuan dari penelitian yang dilakukan.
3.
Menghitung Data
dan Persentase
Tahap ini
digunakan untuk melihat hasil perolehan dari data atau nilai
yang diperoleh siswa atau secara komulatif yaitu besarnya persentase dari setiap kemajuan
yang diperoleh secara bertahap dan melalui proses jalannya penelitian baik dari
sejak pra-siklus, siklus I dan siklus II yang dilakukan menurut jadwal yang
telah ditentukan.
Teknik pengumpulan
data yang digunakan merupakan
perpaduan antara teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif berbentuk perhitungan sedangkan teknik kualitatif berupa uraian.
Setelah data terkumpul kemudian sortir kelayakan serta jika memenuhi persyaratan maka dilakukan
penabulasian data dalam tabel atau dalam bentuk diagram. Data siap diolah lalu dilakukan pengecekan kebenaran
data
kemudian data pun dihitung
persentasenya.
Dari pengolahan data yang diperoleh ini
dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dari pepeniltian yang dilakukan. Oleh
karena itu perhitungan dan pengolahan data tersebut harus teliti dan seakurat
mungkin agar diperoleh informasi yang tepat dan menjadi acuan keberhasilan
penelitian yang dilakukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1.
Kegiatan Pra
Siklus
Penelitian tindakan kelas yang penulis
lakukan di awali dengan melakukan kegiatan pembelajaran pra siklus. Pada
kegiatan pembelajaran pra siklus yang dilakukan di kelas VII SMPN 7 Satap
Cibeber Kabupaten Lebak 04 Oktober 2017
berlangsung selama 1 x 40 menit atau 1 jam pelajaran. Menginformasikan kepada
peserta didik tentang materi yang akan disampaikan, alat-alat yang perlu
dipersiapkan dan model pembelajaran yang
akan digunakan serta memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari
informasi materi tentang klasifikasi mahluk hidup.
2.
Pembelajaran Siklus I
Setelah
melakukan pra siklus kemudian penulis
mencoba melakukan penelitian pada tanggal 09 Oktober 2017 di kegiatan siklus I dengan membuat perencanaan pembelajaran saintifik dan dalam kegiatan pembelajarannya
dilakukan permainan oray-orayan . Hal
itu dilakukan dengan masukan teman sejawat yang memberikan saran-saran demi
tercapainnya pembelajaran yang lebih baik. Dari kegiatan siklus I ini diperoleh
data nilai Peserta didik sebagai berikut
:
Tabel. 4.1
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Mata
Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam
|
|||||
KKM = 66
|
|||||
Kompetensi Dasar = 3.2
|
|||||
Indikator = 3.2. 11
|
|||||
NOMOR
|
NAMA PESERTA DIDIK
|
L/P
|
Nilai
|
||
URUT
|
NISN / NIS
|
||||
1
|
0044750076 /
17187030
|
AHENDI
|
L
|
65
|
|
2
|
0043048481 /
17187031
|
Aril Piterpen
|
L
|
45
|
|
3
|
0058617871 /
17187032
|
CUTIANTI
|
P
|
75
|
|
4
|
0048855815 /
17187033
|
Damayanti
|
P
|
70
|
|
5
|
0047146225 /
17187034
|
Dea Aditia
|
L
|
75
|
|
6
|
0057193545 /
17187035
|
DESINTA
|
P
|
75
|
|
7
|
0058020511 /
17187036
|
EPIN
|
L
|
50
|
|
8
|
0051308379 /
17187037
|
FILBI NURHAKIKI
|
L
|
65
|
|
9
|
0044463538 /
17187038
|
Firmansyah
|
L
|
50
|
|
10
|
0054968231 / 17187039
|
HERLANI
|
P
|
70
|
|
11
|
0049604891 /
17187040
|
Ilnawati
|
P
|
70
|
|
12
|
0048277900 /
17187041
|
Indah Herawati
|
P
|
75
|
|
13
|
0052602261 /
17187042
|
IRPANDI
|
L
|
50
|
|
14
|
0041705285 /
17187043
|
LIPKI MAULANA
|
L
|
70
|
|
15
|
0046315725 /
17187044
|
Mihanda
|
L
|
60
|
|
16
|
0046484036 /
17187045
|
NITA
|
P
|
65
|
|
17
|
0049565346 /
17187046
|
Pian
|
L
|
50
|
|
18
|
0043493312 /
17187047
|
PIKRI ARDIMANSAH
|
L
|
60
|
|
19
|
0053909160 /
17187048
|
RANGGA ERLANTO
|
L
|
65
|
|
20
|
0033805028 /
17187049
|
RATIH KIRANA SARI
|
P
|
70
|
|
21
|
0047727832 /
17187050
|
REPANDI
|
L
|
65
|
|
22
|
0047927630 /
17187051
|
RESTI
|
P
|
50
|
|
23
|
0052148811 /
17187052
|
SEPIA
|
P
|
65
|
|
24
|
0052306265 /
17187053
|
SINTA APRILIANI
|
P
|
75
|
|
25
|
0044362777 /
17187054
|
Sintiani
|
P
|
50
|
|
26
|
0048625213 /
17187055
|
Triandi
|
L
|
65
|
|
27
|
0056715199 /
17187056
|
WIDIAWATI
|
P
|
66
|
|
28
|
0046470002 /
17187057
|
YANDI
|
L
|
70
|
|
29
|
0041226777 /
17187058
|
Yuhemi
|
P
|
50
|
Jika data tersebut
disajika dalam bentuk tabel maka akan terlihat rekapitulasi nilai Peserta didik
sebagai berikut :
Tabel. 4.2
REKAP
PENCAPAIAN NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
No.
|
Kriteria
|
Jumlah Peserta didik
|
Persentase (%)
|
1
|
Di bawah KKM
|
17
|
58,62
|
2
|
Mencapai KKM
|
1
|
3,45
|
3
|
Di atas KKM
|
11
|
37,93
|
|
Jumlah
|
29
|
100
|
Dari
data yang diperoleh Peserta didik pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I
penulis memandang sudah ada peningkatan nilai hasil belajar Peserta didik pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Pengelompokan tumbuhan dan hewan.
Dengan bukti bahwa dari 29 Peserta didik 41,37931 % atau 12 Peserta didik telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal berkurang menjadi 17 Peserta didik atau 58,62069 %.
Pada
Siklus 1 terlihat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan permainan oray-orayan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan oray-orayan pesertanya masih heterogen dimana antara peserta didik putra
dan peserta didik putri disatukan .Dengan
peserta yang heterogen inilah kegiatan pembelajaran yang masih kurang kondusip.Menurut
Nuryani.R (2005:127) Guru dituntut mampu mengelola belajar mengajar memberikan
rangsangan kepada Peserta Didik sehingga ia mau belajar karena memang Peserta
Didiklah subyek uatama dalam belajar. Dalam perannya sebagai pengelola kelas
guru hendak mampu mengelola lingkungan belajar serta mengelola aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu di organisasi.
Selain
kurang kondusip dalam pembelajaran penulis juga belum merasa puas dengan nilai
peserta didik karena nilai rata-rata Peserta
didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu baru mencapai 63,10345
sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajarn Ilmu Pengetahuan Alam adalah 66. Melihat fenomena tersebut penulis
merasa harus dilakukan kembali perbaikan pembelajaran. Kemudian penulis
melanjutkan penelitian pada siklus II.
3.
Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Penelitian yang
dilakukan pada pembelajaran siklus II diawali dengan membuat sekenario
pembelajaran dengan memanfaatkan gambar –gambar hewan yang lebih lengkap dan masih menggunakan permainan oray-oryan
perbedaan dengan siklus pertama, dimana pada siklus ke II pesertanya homogen
antara peserta didik laki-laki dan peserta didik wanita dipisah . Dengan menggunakan permainan
oray-orayan tersebut ada perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh
data nilai sebagai berikut ;
Tabel. 4.3
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SIKLUS II
Mata
Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam
|
|||||
KKM = 66
|
|||||
Kompetensi
Dasar = 3.2
|
|||||
Indikator = 3.2. 12
|
|||||
NOMOR
|
NAMA PESERTA DIDIK
|
L/P
|
Nilai
|
||
URUT
|
NISN / NIS
|
||||
1
|
0044750076 / 17187030
|
AHENDI
|
L
|
70
|
|
2
|
0043048481 /
17187031
|
Aril Piterpen
|
L
|
55
|
|
3
|
0058617871 /
17187032
|
CUTIANTI
|
P
|
80
|
|
4
|
0048855815 /
17187033
|
Damayanti
|
P
|
75
|
|
5
|
0047146225 /
17187034
|
Dea Aditia
|
L
|
80
|
|
6
|
0057193545 /
17187035
|
DESINTA
|
P
|
80
|
|
7
|
0058020511 /
17187036
|
EPIN
|
L
|
60
|
|
8
|
0051308379 /
17187037
|
FILBI NURHAKIKI
|
L
|
70
|
|
9
|
0044463538 /
17187038
|
Firmansyah
|
L
|
65
|
|
10
|
0054968231 /
17187039
|
HERLANI
|
P
|
75
|
|
11
|
0049604891 /
17187040
|
Ilnawati
|
P
|
80
|
|
12
|
0048277900 /
17187041
|
Indah Herawati
|
P
|
75
|
|
13
|
0052602261 /
17187042
|
IRPANDI
|
L
|
60
|
|
14
|
0041705285 /
17187043
|
LIPKI MAULANA
|
L
|
75
|
|
15
|
0046315725 /
17187044
|
Mihanda
|
L
|
60
|
|
16
|
0046484036 /
17187045
|
NITA
|
P
|
67
|
|
17
|
0049565346 /
17187046
|
Pian
|
L
|
60
|
|
18
|
0043493312 /
17187047
|
PIKRI ARDIMANSAH
|
L
|
65
|
|
19
|
0053909160 /
17187048
|
RANGGA ERLANTO
|
L
|
70
|
|
20
|
0033805028 /
17187049
|
RATIH KIRANA SARI
|
P
|
70
|
|
21
|
0047727832 /
17187050
|
REPANDI
|
L
|
70
|
|
22
|
0047927630 /
17187051
|
RESTI
|
P
|
85
|
|
23
|
0052148811 /
17187052
|
SEPIA
|
P
|
75
|
|
24
|
0052306265 /
17187053
|
SINTA APRILIANI
|
P
|
80
|
|
25
|
0044362777 /
17187054
|
Sintiani
|
P
|
65
|
|
26
|
0048625213 /
17187055
|
Triandi
|
L
|
70
|
|
27
|
0056715199 /
17187056
|
WIDIAWATI
|
P
|
66
|
|
28
|
0046470002 /
17187057
|
YANDI
|
L
|
70
|
|
29
|
0041226777 /
17187058
|
Yuhemi
|
P
|
70
|
Dari data di atas dapat di sajikan dalam tabel
rekap pencapaian nilai Peserta didik siklus II sebagai berikut :
Tabel. 4.4
REKAP PENCAPAIAN NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS II
No.
|
Kriteria
|
Jumlah Peserta didik
|
Persentase (%)
|
1
|
Di bawah KKM
|
8
|
27,59
|
2
|
Mencapai KKM
|
1
|
3,45
|
3
|
Di atas KKM
|
20
|
68,96
|
|
Jumlah
|
29
|
100
|
Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II
yang tampak pada tabel dan diagram di atas. Ternyata kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan Permainan oray-orayan dan penggunaan alat peraga secara maksimal
tersebut ada peningkatan. Dengan bukti bahwa nilai rata-rata Peserta didik
meningkat menjadi 70,45 dengan keterangan tuntas dan dari 29 Peserta didik 20 Peserta
didik atau 68,96 % Peserta didik dinyatakan tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). sedangkan yang belum tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
adalah 8 Peserta didik atau 27,59 % dari Peserta didik sebanyak 29 Peserta
didik. Ini artinya tujuan perbaikan pembelajaran pada siklus II meningkat.
B.
Pembahasan
Dari tahapan siklus I dan
siklus II yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan ada kenaikan nilai
peserta didik dari tiap siklus tersebut,terlihat juga adanya keaktifan peserta
didik dan pembelajaran lebih menyenangkan.
Menurut Najib Sulham(2010:50) Peserta
Didik Aktif adalah yang selalu mencoba,tidak ingin menjadi
penonton,memanfaatkan modalitas belajar dan penuh perhatian dalam setiap proses pembelajaran. Adapun Peserta Didik
merasa senang dalam pembelajaran ketika penampilan guru yang menarik, suasana
belajar tidak searah,kaya dengan metode, desain kelas yang tidak membosankan,
belajar sambil bermain dan bernyanyi, didekatkan kelam nyata dan penghargaan
bagi yang berprestasi. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan pendekatan
saintifik dengan permainan oray-orayan pada materi klasifikasi mahluk hidup di
kelas VII SMPN 7 Satu Atap Cibeber Kabupaten
Lebak sangat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan pemahaman Peserta
didik.
Berikut ini adalah tabel
dan persentase yang membuktikan kemajuan proses pembelajaran. Seperti kenaikan
nilai test peserta dididik di kelas dari
mulai pembelajaran pra-siklus, perbaikan pembelajaran sisklus I dan perbaikan
pembelajaran sisklus II. Seperti yang tampak pada tabel di bawah ini :
Tabel.4.5
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PRA-SIKLUS, SIKLUS
I, SIKLUS II
|
||||||||
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
|
||||||||
KKM = 66
|
||||||||
Kompetensi Dasar = 3.2
|
||||||||
Indikator = 3.2. 11
|
||||||||
NOMOR
|
NAMA PESERTA DIDIK
|
Nilai suklus 1
|
Nilai suklus 2
|
|||||
URUT
|
NISN / NIS
|
|||||||
1
|
0044750076 / 17187030
|
AHENDI
|
65
|
70
|
||||
2
|
0043048481 / 17187031
|
Aril Piterpen
|
45
|
55
|
||||
3
|
0058617871 / 17187032
|
CUTIANTI
|
75
|
80
|
||||
4
|
0048855815 / 17187033
|
Damayanti
|
70
|
75
|
||||
5
|
0047146225 / 17187034
|
Dea Aditia
|
75
|
80
|
||||
6
|
0057193545 / 17187035
|
DESINTA
|
75
|
80
|
||||
7
|
0058020511 / 17187036
|
EPIN
|
50
|
60
|
||||
8
|
0051308379 / 17187037
|
FILBI NURHAKIKI
|
65
|
70
|
||||
9
|
0044463538 / 17187038
|
Firmansyah
|
50
|
65
|
||||
10
|
0054968231 / 17187039
|
HERLANI
|
70
|
75
|
||||
11
|
0049604891 / 17187040
|
Ilnawati
|
70
|
80
|
||||
12
|
0048277900 / 17187041
|
Indah Herawati
|
75
|
75
|
||||
13
|
0052602261 / 17187042
|
IRPANDI
|
50
|
60
|
||||
14
|
0041705285 / 17187043
|
LIPKI MAULANA
|
70
|
75
|
||||
15
|
0046315725 / 17187044
|
Mihanda
|
60
|
60
|
||||
16
|
0046484036 / 17187045
|
NITA
|
65
|
67
|
||||
17
|
0049565346 / 17187046
|
Pian
|
50
|
60
|
||||
18
|
0043493312 / 17187047
|
PIKRI ARDIMANSAH
|
60
|
65
|
||||
19
|
0053909160 / 17187048
|
RANGGA ERLANTO
|
65
|
70
|
||||
20
|
0033805028 / 17187049
|
RATIH KIRANA SARI
|
70
|
70
|
||||
21
|
0047727832 / 17187050
|
REPANDI
|
65
|
70
|
||||
22
|
0047927630 / 17187051
|
RESTI
|
50
|
85
|
||||
23
|
0052148811 / 17187052
|
SEPIA
|
65
|
75
|
||||
24
|
0052306265 / 17187053
|
SINTA APRILIANI
|
75
|
80
|
||||
25
|
0044362777 / 17187054
|
Sintiani
|
50
|
65
|
||||
26
|
0048625213 / 17187055
|
Triandi
|
65
|
70
|
||||
27
|
0056715199 / 17187056
|
WIDIAWATI
|
66
|
66
|
||||
28
|
0046470002 / 17187057
|
YANDI
|
70
|
70
|
||||
29
|
0041226777 / 17187058
|
Yuhemi
|
50
|
70
|
||||
Dari data di atas dapat
terlihat bahwa benar dari kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus
II ada peningkatan. Untuk lebih jelas dapat terlihat dari rekap rata-rata nilai
persiklus di bawah ini :
Tabel. 4.8
REKAP NILAI PERSIKLUS
No.
|
Kriteria
|
Rata-rata
|
Keterangan
|
1
|
Siklus I
|
37,93
|
Tuntas
|
2
|
Siklus 2
|
68,96
|
Tuntas
|
BAB. V
KESIMPULAN , SARAN DAN TINDAK
LANJUT
A.
Kesimpulan
Dengan berakhirnya
Penelitian Tindakan Kelas mulai pra siklus, siklus I, dan siklus II penulis
dapat membuat kesimpulan bahwa hasil-hasil temuan yang diperoleh selama
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran pendekatan saitifik dengan
permainan oray-orayan membuat peserta didik lebih aktif, menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
didik . Hal tersebut terbukti dengan naiknya prestasi belajar peserta didik.
Dengan persentase pada siklus I , 29 Peserta didik 41,38
% atau 12 Peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ada 17 Peserta didik atau
58,62%. Adapun pada siklus ke II dari 29 Peserta didik 20 Peserta didik atau 68,96 % Peserta didik dinyatakan
tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). sedangkan yang belum tuntas
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 8 Peserta didik atau 27,59 %.
B.
Saran
dan Tindak Lanjut
a. Saran
Berdasarkan pengalaman penelitian
penulis ingin menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1.
Bagi Penulis / Guru Praktikan
a) Guru
hendaknya menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang relevan
dengan materi yang akan disampaikan
b) Guru
hendaknya memperkenalkan kembali permainan-permainan derah dalam kegaiatan pembelajaran
c) Guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam kegaiatn pembelajaran secara
langsung
d) Sebagai
seorang pendidik hendaknya kita benar-benar telah memperhitungkan dan merencanakan
kegiatan belajar yang aka disampaikan
e)
Guru hendaknya selalu aktif, kreatif,
dan bekerja sama dengan teman sejawat dalam menemukan dan memecahkan masalah
bersama.
2.
Bagi peserta didik
a) Peserta
didik harus selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran.
b) Peserta
didik hendaknya dapat berani mencoba dalam penggunaan alat peraga.
c) Peserta
didik hendaknya berani dalam bertanya, mengemukakan pendapat, atau menanggapi
pendapat peserta didik lain dalam proses diskusi kelompok
3. Bagi
Sekolah / Lembaga Pendidikan
Sekolah harus
dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan profesionalime
salah satunya dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas, peningkatan mutu
guru melalui MGMP/KKG, seminar pendikin dan sebagainya.
4. Bagi Pembaca
a)
Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi diri pembaca agar
dapat mengetahui kelebihan dan kekurang pembeajaran di kelas.
b)
Penelitian
Tindakan Kelas hendaknya inovasi bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas
profesinya
c)
Penelitian
Tindakan Kelas ini hendaknya dapat dijdikan bahan referensi untuk pembaca
manakala akan melakukan penelitian
b. Tindak
Lanjut
Tindak
lanjut dari penelitian ini penulis akan mencoba melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan ,model , metode dan media pembelajarn yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Sehingga hasil pembelajaran peserta didik dapat
meningkat.