Selasa, 27 November 2018

ptk ipa metode permainan oray-orayan


BAB. I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
            Banyak karakter peserta didik yang muncul ketika dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupannya sehari-hari karena dari sebuah proses yang terus menerus yang dibiasakan dalam setiap langkah kehidupan. Sekolah sebagai lembaga yang mewarnai munculnya karakter-karakter pada peserta didik  dikarenakan adanya proses belajar dikelas  yang baik, dan peran guru yang baik pula.Selain adanya perubahan karakter dari diri peserta didik . Kita juga mengharapkan peserta didik mampu menguasai materi yang kita sampaikan yang tentunya teraktualisasi dalam keaktipan peserta didik dalam proses belajar dan mendapatkan nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.
            Untuk mencapai hal di atas guru yang memilki tanggung jawab disekolah perlu melakukan inovasi yang mendukung terjadinya proses belajar yang  mendorong kepada peserta didik untuk kreatif, inovativ dan mampu mencipta.Guru tentunya perlu melakukan perubahan dalam strategi pembalajan. Kalau guru pada saat ini menggunakan pembelajaran ceramah atau yang hanya terpokus kepada guru saja, guru harus sudah mulai mengajak peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran, peserta didik merasa terpasilitasi,nyaman dan merasa senang.Dengan pembelajar yang monoton membuat peserta didik bosan atau jenuh. Menurut Muhibbin Syah(2010:162) Dalam belajar, disamping peserta didik sering lupa, ia juga terkadang mengalami negative lainnya yang disebut jenuh belajar. Peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang peserta didik  yang sedang dalam proses belajar mengajar dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.
            Oleh karena itu penulis juga  ingin melakukan perubahan strategi dalam proses pembelajaran. Penulis merasa ada kendala dalam proses pembelajaran pada Kompetensi dasar mengklasifikasikan mahluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati terutama pada materi klasifikasi baik tumbuhan maupun hewa. Hal itu berdasarkan  pengalaman tahun sebelumnya peserta didk  mengalami kesulitan  dalam  materi klasifikasi, peserta didik sulit mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup dan cendrung pasif.
            Melihat penomena di atas penulis perlu kiranya untuk mencoba membuat strategi pembelajaran yang  menarik dan menyenangkan bagi peserta didik yaitu   permainan  oray-orayan.Dengan permainan oray-orayan diharapkan peserta  didik dapat menumbuhkan karakter gotong royong, peserta didik merasa nyaman, senang dan pada akhirnya peserta didik menjadi kretaif serta mendapatkan nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yang di tentukan.
            Pada Penelitian ini penulis membatasi,tidak akan membahas karakternya dan kreativitasnya tetapi ingin adanya perubahan nilai yang signifikan pada materi yang di ajarkan, yaitu adanya peningkatan nilai sehingga tidak banyak yang di remedian.
            Adapun judul yang akan diteliti oleh peneliti adalah “Upaya peningkatan hasil belajar Peserta Didik materi klasifikasi mahluk hidup dengan permainan oray-orayan Pada Kelas VIIB SMPN 7 Satu Atap Cibeber ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana peningkatkan aktifitas peserta didik kelas VIIB SMPN 7 Satu Atap Cibeber dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan oray-orayan?
2.      Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik SMPN 7 Satu Atap Cibeber dengan permainan oray-orayan?
C. Tujuan Penelitian
            Berdasarkan rumusan masalah  di atas, tujuan penelitian sebagai berikut:
1.      Mengetahui peningkatkan aktifitas peserta didik kelas VIIB SMPN 7 Satu Atap Cibeber dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan oray-orayan
2.      Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik SMPN 7 Satu Atap Cibeber dengan permainan oray-orayan

           
D.Manfaat Penelitian
            Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagi Guru, Penelitian ini dapat digunakan untuk  referensi dan penambahan pengetahuan tentang permainan lokal atau daerah yang bisa di inflementasikan dalam kegiatan pembelajaran
2.      Bagi Peserta didik , hasil penelitian ini dapat membatu peserta didik ketika mendapatkan kesulitan dalam kegiatan pembelajar dan merasa kurang nyaman dalam kegiatan pembelajaran
3.      Bagi Sekolah,dapat memberikan informasi sebagai upaya untuk meningkatkan mutu proses pendidikan

BAB. II

KAJIAN PUSTAKA

A.Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diharapkan  oleh guru dalam proses belajar mengajar terhadap peserta didik. Menurut Nana Sudjana (2005: 3) mendefinisikan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik
Berdasarkan Uraian di atas hasil belajar dapat disimpulkan merupakan kemampuan – kemanpuan (skill) yang dimiliki oleh peserta didik . Adapun kemampuan yang harus di miliki oleh siswa adalah mencakup kemampuan dalam ranah afektif ranah kognitif dan ranah psikomotor.
1.      Kemampuan afektif
Kemampuan afektif adalah  sikap peserta didik yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini meliputi prilaku spiritual dan prilaku social.Hal itu sesuai dengan Permendibud Nomor 21 tahun 2006, sikap spiritual yang dimaksud meliputi keimanan dan ketaqwaan. Sementara itu sikap social mencakup kejujuran,kedisiplinan,kesantunan, kepercayaan diri,kepedulian (toleransi,kerjasama,dan gotong-royong),dan rasa tanggung jawab. Namun demikian sekolah dapat mengembangkan atau menambah butir-butir nilai sikap spiritual dan social tersebut sesuai visi dan tujuan sekolah
2.      Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif adalah pengetahuan yang dimiliki peserta didik dari hasil proses belajar mengajar. Penguasaan  pengetahuan  kognitif  (kecakapan  berpikir)  mengingat,  memahami,  menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi  dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun   metakognitif.Dalam buku kemendikbud direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah (2017:41) adapun  dimensi pengetahuan sebagai berikut:
a.       Pengetahuan Faktual
Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik  untuk mempelajari suatu ilmu  atau menyelesaikan masalah didalamnya.Adapun jenis pengetahuan factual adalah sebagai berikut:
1). Pengetahuan tentang terminology
2).Pengetahuan tentang detail elemen yang spesifik
Contoh Pengetahuan Faktua antara lain kosakata teknis,sismbol-simbol music,legenda peta, sumber daya alam pokok, sumber-sumber informasi yang reliable.
b.      Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan Konseptual adalah hubungan-hubungan antar elemen dalam struktur besar yang memungkinkan elemennya berfungsi secara bersama-sama. Adapun jenis pengetahuan konseptual  adalah sebagai berikut:
1). Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori.
2). Pengethuan tentang prinsipdan generalisasi
3).Pengetahuan tentang teori,model dan struktur
Contoh pengetahuan koseptula antara lain bentuk-bentuk badan usaha,periode waktu geologi, rumus Pythagoras,hukum permintaan dan penawaran ,teori evolusi, struktur pemerintahan desa
c.       Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana  (cara)  melakaukan sesuatu, mempraktekan metode-metode penelitian, dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, teknik, dan metode. Adapun jenis pengetahuan procedural adalah sebagai berikut:
1). Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritma
2).   Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu
3). Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat
Contoh pengetahuan procedural antara lain keterampilan melukis,dengan cait air, algoritma pembagian seluruh bilangan,teknik wawancara, penerapan metode ilmiah dalam pembelajaran, kriteria untuk menentukan kapan harus menerapkan prosedur hukum newton, kriteria yang digunakan untuk menilai fisibilitas metode
d.      Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan Metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran serta pengetahuan tentang kognisi diri sendidri. Adapun jenis pengetahuan metakognitif adalah sebagai berikut:
1.      Pengetahuan strategis
2.      Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif
3.      Pengetahuan diri
Contoh pengetahuan metakognitif antara lain: Pengetahuan tentang skema sebagai alat untuk mengetahui struktur suatu pokok bahasan dalam buku teks, pengetahuan tentang penggunaan metode penemuan atau pemecahan masalah, pengetahuan tentang macam-macam tes yang dibuat pendidik,pengetahuan tentang peragaan tugas kognitif, dan pengetahuan diri (sendiri)kuat dalam mengkritisi essay tapi lemah dalam hal menulis essay; kesadaran tentang tingkat pengetahuan yang dimiliki diri (Sendiri)
3. Kemampuan Psikomotor (keterampilan)
                     Kemampuan  Psikomotor adalah kemampuan peserta didik dalam  merapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu diberbagai kondisi macam konteks sesuatai dengan indicator pencapaian kompetensi. Ada beberapa dimensi keterampilan berpikir dan bertindak yaitu:
a)      kreatif,

b)      produktif,

c)      kritis,

d)     mandiri,

e)      kolaboratif, dan

f)       komunikatif

-          Adapun contoh kemampuan psikomotor dalam kegiatan pembelajaran antara lain: Berfikir menemukan sesuatu yang baru,keterampila bertindak,mengukur panjang dan lebar daun ,Praktikum tentang penentuan larutan asam,basa dan garam  dalam menggunkan indikator alami serta sintetis.

B. Permainan Oray-Orayan
Indonesia adalah Negara yang memiliki berbagai suku dan setiap suku memiliki adat serta permain-permainan anak-anak yang unik, salah satunya permainan oray-orayan, Permainan Oray-orayan adalah permainan yang berasal dari daerah sunda yang meliputi daerah Jawa Barat dan sebagian Banten.
Kata Oray-Orayan berasal dari bahasa sunda yang berarti meniru/menyerupai ular. Permainan ini dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun anak perempuan secara homogen atau secara heterogen . Pada umumnya permainan ini masih dilakukan dikampung-kampung terutama di daerah pedesaan, permainan ini biasanya dilakukan oleh anak-anak Paud, Tk ,SD atau SMP yang kegiatannya di halaman-halaman rumah atau  lapang  yang agak luas.
Permainan dimulai dengan cara membuat satu barisan yang berjejer ke belakang. Selanjutnya ada dua orang saling berhadapan dengan tangan saling berpegangan tetapi agak diangkat ke atas, biasa yang dua orang ini dipilih adalah orang yang paling tinggi diantara temannya. Barisan yang berbaris seperti ular akan bergerak menuju dua orang tadi dan masuk kerentangan tangan kedua orang itu  . Anak yang paling depan menjadi kepala ular, sedangkan di tengah dan belakang menjadi bagian tubuh dan ekornya. Agar terlihat seperti ular, setiap pemain meletakkan tangannya di bahu/memegang perut temannya yang berada di depannya, kecuali yang menjadi kepala ular.
Biasanya anak yang menjadi ekor dan berada di paling akhir, dipilih anak yang paling kecil dan lincah karena ia harus dapat menghindari kedua temannya yang akan menangkap. Bergeraknya barisan tersebut dimulai saat dialunkannya lagu oray-orayan setelah lagu oray-orayan tamat maka kedua temannya akan menangkap orang yang terakhir dan sterusnya.Adapun syair oray-orayan adalah sebagai berikut:
Oray-orayan luar leor mapay sawah
Entong ka sawah parena keur sedeng beukah
Oray-orayan luar leor mapay kebon
Entong ka kebon loba barudak keur ngangon
Mending ge teuleum
Di leuwi loba nu mandi
Saha anu mandi
Anu mandina pandeuri
Hap...hap...hap...
Sumber (gurupintar.bloogspot.co.id)
C. Materi Klasifikasi Tumbuhan dan Hewan
Kemampuan mengklasifikasikan nerupakan kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Klasifikasi diperlukan untuk mengenal perbedaan dan persamaan antara benda-benda. Dalam membuat klasifikasi perlu diperhatikan dasar klasifikasi,misalnya menurut suatu  ciri khusus, tujuan atau kepentingan tertentu. Klasifikasi menuntut kecermatan peserta didik dalam kegiatan mengamati. Sama halnya dengan materi klasifikasi tumbuhan dan hewan untuk mempelajarinya perlu metode yang tepat, salah satunya mengklsifikasikan tumbuhan dan hewan berdasarkan ciri-ciri yang dimilkinya. Dengan mempunyai ciri-ciri yang sama tersebut pasti ditemukan lagi perbedaan, Selanjutnya dibuat kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan persamaan yang dimiliki, sehingga akan diperoleh kelompok terkecil dengan persamaan ciri yang sama.
Dalam buku Wahono Widodo dkk (2016:49) ada beberapa kriteria pengklasifikasian Tumbuhan dan hewan
a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para  ahli  melakukan  pengklasifikasian  tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan.  Berikut contohnya.
1)      Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.
2)      Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3)      Bentuk dan ukuran daun.
4)      Cara berkembang biak,  apakah  dengan seksual  (generatif) atau  aseksual(vegetatif).

b Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.
1)      Saluran  pencernaan makanan.  Hewan  tingkat  rendah  belum  mempunyai saluran  pencernaan makanan.  Hewan  tingkat  tinggi  mempunyai   lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
2)   Kerangka (skeleton), apakah  kerangka  di luar tubuh  (eksoskeleton) atau  di dalam tubuh (endoskeleton).
3)   Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.

Secara sederhana menurut Wahono Widodo dkk(2016:67) bahwa  tumbuhan dibedakan menjadi 3 kelompok berikut:
1)      Kelompok lumut (Bryophyta).
2)      Kelompok paku-pakuan (Pteridophyta).
3)      Kelompok tumbuhan berbiji  (Spermatophyta),  yang  dikelompokkan menjadi dua, yaitu.
4)      tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae);
5)      tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), yang dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil
Sedangkan hewan  menurut Tegus Sugiyanto dan Eny Ismawati (2016:215) berdasarkan  ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
a.       vertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belak belakang.Avertebrata memilki beberapa filum, sebagai berikut:
1. Protozoa (hewan bersel satu)
 Ciri-ciri Protozoa adalah bersel satu,parasit pada mahluk hidup,  berkembak biak dengan membelah diri dan konjugasi.Adapun contoh  Ciliata,Flagellata, Sporozoa dan hizopoda

            2.  Porifera (hewan berpori-pori)
Ciri-ciri hidup diatas air, permukaan tubuh berfori, tubuh terbentuk dari zat tanduk , digunakan untuk alat gosok ketika mandi.Adapun contohnya adalah  Euspongia, poterion dan scypha

            3. Coelenterata (Hewan berongga)
Ciri-ciri Coelenterata hidup di air, tubuh berongga,mempunyai tentakel, berbentuk polip dan medusa, Contoh: ubur-ubur
4.  Vermes (cacing)
 Berdasarkan bentuk tubuhnya vermes dibagi menjadi:
1)      Tubuh ada yang pipih (platyhelminthes)contoh cacing planaria,cacing hati, cacing pita
2)      Cacing giling (Nemathelminthes ), contoh cacing perut, cacing  kremi
3)      Cacing Gelang (Annelida), contoh  cacing berambut, cacing wawo,dan lintah
5.      Arthropoda (berbuku-buku)
Arthropoda memilki ciri-ciri dibedakan atas kepala, dada  dan perut, alat indra  peka  terhadap panas, bau-bauan, mata majemuk .Meliputi serangga, udang-udangan, laba-laba, lipan
6.      Mollusca (Hewan Lunak)
Ciri-ciri Mollusca  adalah Tubuh lunak, banyakl mengandung lendir, dibungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. Mollusca dibagi menjadi tiga kelas yaitu: kerang, cumi-cumi, siput
7.    Echinodermata(Hewan Berkulit Duri)
Ciri-ciri Echinodermata diselimuti kulit duri, alat  penghisap,bernapas dengan insang,berkembang biak secara kawin, Contoh Echinodermata,bintang laut, landak laut, dan tripang
b.      Vertebrata,yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:
1. Pisces (ikan)
Ciri-ciri Pisces hidup di air, pernapasan dengan insang, memilki sirip,memiliki gurat sisi,poikiloterm  dan berkembangbiak dengan cara bertelur , contoh ikan cucut, ikan pari, ikan hiu, ikan merah
            2. Amphibia (ampibi)
Ciri-ciri Amphibia, hidup di dua tempat,bernapas dengan insang dan paru-paru, poikiloterm,berkembang biak bertelur dan pembuahan diluar.Contoh, katak dan salamander
3. Reptilia (reptil)
Ciri-ciri Reptilia berkulit keras, kering dan bersisik,poikiloterm, berkembang biak bertelur, pembuahan didalam tubuh betina.Contoh, kadal, buaya, ular
4. Aves (Burung)
Ciri-ciri Aves antara lain:tubuh berbulu, tulang berongga,homoioterm, berkembangbiak dengan bertelur,pembuahan didalam tubuh. Contoh,burung walet, ayam
5. Mamalia (hewan menyesui)
Ciri-ciri Mamalia antara lain,memIliki kelenjar susu, berkembangbiak dengan melahirkan, ada yang  bertelur,berambut, suhu tubuh homoiterm,bernafas dengan paru-paru.Contoh, Kuda, monyet, beruk dan orang utan
D. Hipotesis Tindakan
1. Melalui permainan Oray-orayan peserta  didik akan lebih senang  dalam kegiatan pembelajaran pada materi Klasifikasi Tumbuhan dan hewan di kelas VII.B SMPN 7 SATAP CIBEBER
2. Melalui permainan Oray-orayan peserta  didik dapat meningkatkatnya hasil belajar pada materi Klasifikasi Tumbuhan dan hewan di kelas VII.B SMPN 7 SATAP CIBEBER

 BAB. III

METODE PENELITIAN

A.      Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari dua siklus,dengan masing-masing siklus terdiri dari dua tindakan. Setiap tindakan siklus saling berkaitan. Pada siklus satu pembelajaran dengan menggunakan permainan oaray-orayan , begitu pula pada siklus kedua pembelajaran masih menggunakan permainan oray-orayan dengan beberapa perbaikan kegiatan  dan lembar siswa yang lebih lengkap.

B.       Tahap-tahap Penelitian
1.      Pra Siklus
Sebelum  penelitian , peneliti mengawali dengan prasiklus yaitu menyampaikan informasi kepada siswa, yaitu.
a.       Pemberitahuan kepada siswa akan dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan Permainan Oray-Orayan
b.      Menyuruh kepada siswa untuk menghapal syair oray-orayan serta menyiapkan gambar  tumbuhan dan hewan
c.       Menyuruh kepada siswa untuk mempelajari materi Klasifikasi Mahluk Hidup
d.      Membentuk kelompok belajar
2.      Siklus  1
a.       Perencanaan
Ada beberapa tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a)      Permohonan izin kepada kepala sekolah
b)      Mengajak guru yang dijadikan kolaborasi sebagai observer
c)      Pembagian tugas antara peneliti dan observer
d)     Menyiapkan kelas yang akan digunakan objek penelitian
e)      Merancang skenario pembelajaran
f)       Membuat instrument penelitian
g)      Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian
h)      Merencanakan untuk siklus selanjutnya.
b.      Pelaksanaan
Ada tiga tindakan yang dilakukan pada perencanaan ini.yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
a). Kegiatan pendahuluan
1)      Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi Peserta Didik mintalah kepada mereka untuk melakukan pengamatan gejala-gejala hidup pada manusia dan hewan.
2)      Peserta didik menerima penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran.
3)      Peserta didik menerima penyampaian informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan.

b). Kegiatan Inti
1)      Peserta didik  mengamati gambar- gambar beserta ciri-ciri tumbuhan yang dijelaskan oleh guru
2)      Guru memfasilitasi peserta didik untuk bertanya tentang ciri-ciri tumbuhan dan contoh tumbuhannya.
3)      Guru beserta siswa membagi 2 kelompok secara heterogen antara laki dan perempuan untuk mengumpulkan informasi dengan melakukan permainan  oray-orayan. Dalam permainan oray-orayan yang tertangkap akan diberikan pernyataan ciri-ciri tumbuhan kemudian siswa akan mengambil gambar yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut
4)      Peserta didik menganalisis untuk membuat kesimpulan tentang tumbuhan
5)      Guru memfasilitasi siswa untuk mengkomukasikan materi tentang tumbuhan hasil dari kegiatan  tersebut
6)      Peserta didik untuk mencipta dengan  mencari gambar hewan lain  yang sesuai ciri-ciri tumbuhan yang sudah dipelajari .
c). Kegiatan Penutup
1)      Guru dan peserta didik menyimpulkan  hasil kegiatan pembelajaran.
2)      Guru dan peserta didik merefleksikan ciri-ciri hewan
3)      Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
4)      Guru menyampaikan materi pertemuan berikutnya
5)      Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
c.       Pengamatan
1)    Melakukan proses pelaksanaan tindakan;
2)      Melakukan observasi dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung;
3)      Menilai  hasil  tindakan  sesuai  dengan  format  yang  sudah dikembangkan; dan
4)      Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelejaran.
d.      Refleksi
1)      Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi efektifitas waktu yang telah dilaksanakan.
2)      Membahas hasil tindakan.
3)      Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan yang belum mencapai sasaran.
4)      Evaluasi tindakan.
3.      Siklus 2
Sama halnya pada siklus kedua kegiatan siklus ketiga diawali dengan beberapa kegiatan, antara lain:
a.       Perencanaan
Pada kegiatan perencanaan peneliti menyiapkan kembali alat-alat yang dibutuhkan, scenario pembelajaran yang sudah di modifikasi,mengkondisikan observer dan mendiskusikan perubahan tindakan yang akan dikerjakan. Menyiapkan kembali kelas yang menjadi objek  penelitian dan instrument penelitian.
b.      Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan secara umum  sama dengan siklus 1 yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup yang membedakannya adalah penajaman materi, peserta oray-orayan  secara homogen, yaitu antara laki-laki dan perempuan dipisah
c.    Pengamatan
1)      Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung;
2)      Menilai  hasil  tindakan  sesuai  dengan  format  yang  sudah dikembangkan; dan
3)      Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelejaran.
d.   Refleksi
Kegiatan pada tahap refleksi ini adalah melanjutkan analisa temuan kegiatan siklus I, kemudian menentukan keberhasilan dan peningkatan hasil belajar  dari kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Hasil analisa ini ternyata ada peningkatan hasil belajar sesuai yang diharapkan oleh peneliti

C.     Subjek Penelitian
A.  Metode Pengumpulan data
            Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu:
1.    Data hasil observasi awal ketika peserta didik dalam pembelajaran
2.    Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan, dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi pada setiap siklus (catatan lapangan dan tabel pengamatan).
3.    Data tentang refleksi serta perubahan-perubahan yang terjadi dikelas, diperoleh dari hasil wawancara dengan guru Ilmu Pengetahuan Alam atau serumpun  dan peserta didik.
4.    Dokumentasi Hasil Belajar   peserta didik diambil pada setiap siklus.

D. Validasi Data
            Validasi data dilakukan untuk meyakinkan diri bahwa data yang diperoleh selama  penelitian adalah benar dan valid menggunakan sistem triangulasi data, yaitu mengecek keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah ada ke sumber data. Menurut Lexy Moleong triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Sumber data pada penelitian ini adalah siswa, observer dan guru Ilmu Pengetahaun Alam. Hasil pengamatan keabsahan data setelah data terkumpul pada setiap siklusnya.
E. Metode Analisis Data
            Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini melalui beberapa tahapan (fase) untuk memperoleh hasil yang lebih akurat mungkin. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1.        Mengumpulkan data yang diperoleh dari:
a.         Kegiatan  proses belajar mengajar
b.         Mengaplikasikan permainan oray-orayan dalam proses kegiatan belajar mengajar
c.         Lembar observasi teman sejawat (observer).
2.        Menyeleksi data
Melalui tahap ini akan diketahui mana data yang dapat diolah dan data yang tidak dapat diolah, hal tersebut dikakukan dengan maksud untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan dari penelitian yang dilakukan.
3.        Menghitung Data dan Persentase
Tahap ini digunakan untuk melihat hasil perolehan dari data atau nilai yang diperoleh siswa atau secara komulatif yaitu besarnya persentase dari setiap kemajuan yang diperoleh secara bertahap dan melalui proses jalannya penelitian baik dari sejak pra-siklus, siklus I dan siklus II yang dilakukan menurut jadwal yang telah ditentukan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan merupakan perpaduan antara teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Teknik kuantitatif berbentuk perhitungan sedangkan teknik kualitatif berupa uraian. Setelah data terkumpul kemudian sortir kelayakan serta jika memenuhi persyaratan maka dilakukan penabulasian data dalam tabel atau dalam bentuk diagram. Data siap diolah lalu dilakukan pengecekan kebenaran data kemudian data pun dihitung persentasenya.
Dari pengolahan data yang diperoleh ini dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dari pepeniltian yang dilakukan. Oleh karena itu perhitungan dan pengolahan data tersebut harus teliti dan seakurat mungkin agar diperoleh informasi yang tepat dan menjadi acuan keberhasilan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Hasil Penelitian

1.     Kegiatan  Pra Siklus

  Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan di awali dengan melakukan kegiatan pembelajaran pra siklus. Pada kegiatan pembelajaran pra siklus yang dilakukan di kelas VII SMPN 7 Satap Cibeber  Kabupaten Lebak 04 Oktober 2017 berlangsung selama 1 x 40 menit atau 1 jam pelajaran. Menginformasikan kepada peserta didik tentang materi yang akan disampaikan, alat-alat yang perlu dipersiapkan dan  model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan tugas kepada peserta didik untuk mencari informasi materi tentang klasifikasi mahluk hidup.

2.     Pembelajaran Siklus I
Setelah melakukan pra siklus  kemudian penulis mencoba melakukan penelitian pada tanggal 09 Oktober 2017 di  kegiatan siklus I dengan membuat perencanaan  pembelajaran  saintifik dan dalam kegiatan pembelajarannya dilakukan permainan oray-orayan  . Hal itu dilakukan dengan masukan teman sejawat yang memberikan saran-saran demi tercapainnya pembelajaran yang lebih baik. Dari kegiatan siklus I ini diperoleh data  nilai Peserta didik sebagai berikut :
Tabel. 4.1
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Mata Pelajaran                : Ilmu Pengetahuan Alam
KKM                                = 66
Kompetensi Dasar          = 3.2
Indikator                         = 3.2. 11
NOMOR
NAMA PESERTA DIDIK
L/P
Nilai
URUT
NISN / NIS
1
0044750076 / 17187030
AHENDI
L
65
2
0043048481 / 17187031
Aril Piterpen
L
45
3
0058617871 / 17187032
CUTIANTI
P
75
4
0048855815 / 17187033
Damayanti
P
70
5
0047146225 / 17187034
Dea Aditia
L
75
6
0057193545 / 17187035
DESINTA
P
75
7
0058020511 / 17187036
EPIN
L
50
8
0051308379 / 17187037
FILBI NURHAKIKI
L
65
9
0044463538 / 17187038
Firmansyah
L
50
10
0054968231 / 17187039
HERLANI
P
70
11
0049604891 / 17187040
Ilnawati
P
70
12
0048277900 / 17187041
Indah Herawati
P
75
13
0052602261 / 17187042
IRPANDI
L
50
14
0041705285 / 17187043
LIPKI MAULANA
L
70
15
0046315725 / 17187044
Mihanda
L
60
16
0046484036 / 17187045
NITA
P
65
17
0049565346 / 17187046
Pian
L
50
18
0043493312 / 17187047
PIKRI ARDIMANSAH
L
60
19
0053909160 / 17187048
RANGGA ERLANTO
L
65
20
0033805028 / 17187049
RATIH KIRANA SARI
P
70
21
0047727832 / 17187050
REPANDI
L
65
22
0047927630 / 17187051
RESTI
P
50
23
0052148811 / 17187052
SEPIA
P
65
24
0052306265 / 17187053
SINTA APRILIANI
P
75
25
0044362777 / 17187054
Sintiani
P
50
26
0048625213 / 17187055
Triandi
L
65
27
0056715199 / 17187056
WIDIAWATI
P
66
28
0046470002 / 17187057
YANDI
L
70
29
0041226777 / 17187058
Yuhemi
P
50



Jika data tersebut disajika dalam bentuk tabel maka akan terlihat rekapitulasi nilai Peserta didik sebagai berikut :

Tabel. 4.2
REKAP PENCAPAIAN NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS I
No.
Kriteria
Jumlah Peserta didik
Persentase (%)
1
Di bawah KKM
17
58,62
2
Mencapai KKM
1
3,45

3
Di atas KKM
11
37,93


Jumlah
29
100

Dari data yang diperoleh Peserta didik pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I penulis memandang sudah ada peningkatan nilai hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  tentang Pengelompokan tumbuhan dan hewan. Dengan bukti bahwa dari 29 Peserta didik 41,37931 % atau 12 Peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal berkurang menjadi 17 Peserta didik atau 58,62069 %.

Pada Siklus 1 terlihat peningkatan hasil belajar peserta didik  dengan permainan oray-orayan.  Dalam kegiatan pembelajaran  dengan permainan oray-orayan pesertanya masih  heterogen dimana antara peserta didik putra dan peserta didik putri disatukan  .Dengan peserta yang heterogen inilah kegiatan pembelajaran yang masih kurang kondusip.Menurut Nuryani.R (2005:127) Guru dituntut mampu mengelola belajar mengajar memberikan rangsangan kepada Peserta Didik sehingga ia mau belajar karena memang Peserta Didiklah subyek uatama dalam belajar. Dalam perannya sebagai pengelola kelas guru hendak mampu mengelola lingkungan belajar serta mengelola aspek dari lingkungan sekolah yang perlu di organisasi.
Selain kurang kondusip dalam pembelajaran penulis juga belum merasa puas dengan nilai peserta didik  karena nilai rata-rata Peserta didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu baru mencapai 63,10345 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajarn Ilmu Pengetahuan Alam  adalah 66. Melihat fenomena tersebut penulis merasa harus dilakukan kembali perbaikan pembelajaran. Kemudian penulis melanjutkan penelitian pada siklus II.

3.    Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran siklus II diawali dengan membuat sekenario pembelajaran dengan memanfaatkan gambar –gambar hewan yang lebih lengkap  dan  masih menggunakan permainan oray-oryan perbedaan dengan siklus pertama, dimana pada siklus ke II pesertanya homogen antara peserta didik laki-laki dan peserta didik wanita dipisah  . Dengan menggunakan permainan oray-orayan  tersebut  ada  perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data nilai sebagai berikut ;
Tabel. 4.3
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SIKLUS II
Mata Pelajaran                : Ilmu Pengetahuan Alam
KKM                                = 66
Kompetensi Dasar          = 3.2
Indikator                         = 3.2. 12
NOMOR
NAMA PESERTA DIDIK
L/P
Nilai
URUT
NISN / NIS
1
0044750076 / 17187030
AHENDI
L
70
2
0043048481 / 17187031
Aril Piterpen
L
55
3
0058617871 / 17187032
CUTIANTI
P
80
4
0048855815 / 17187033
Damayanti
P
75
5
0047146225 / 17187034
Dea Aditia
L
80
6
0057193545 / 17187035
DESINTA
P
80
7
0058020511 / 17187036
EPIN
L
60
8
0051308379 / 17187037
FILBI NURHAKIKI
L
70
9
0044463538 / 17187038
Firmansyah
L
65
10
0054968231 / 17187039
HERLANI
P
75
11
0049604891 / 17187040
Ilnawati
P
80
12
0048277900 / 17187041
Indah Herawati
P
75
13
0052602261 / 17187042
IRPANDI
L
60
14
0041705285 / 17187043
LIPKI MAULANA
L
75
15
0046315725 / 17187044
Mihanda
L
60
16
0046484036 / 17187045
NITA
P
67
17
0049565346 / 17187046
Pian
L
60
18
0043493312 / 17187047
PIKRI ARDIMANSAH
L
65
19
0053909160 / 17187048
RANGGA ERLANTO
L
70
20
0033805028 / 17187049
RATIH KIRANA SARI
P
70
21
0047727832 / 17187050
REPANDI
L
70
22
0047927630 / 17187051
RESTI
P
85
23
0052148811 / 17187052
SEPIA
P
75
24
0052306265 / 17187053
SINTA APRILIANI
P
80
25
0044362777 / 17187054
Sintiani
P
65
26
0048625213 / 17187055
Triandi
L
70
27
0056715199 / 17187056
WIDIAWATI
P
66
28
0046470002 / 17187057
YANDI
L
70
29
0041226777 / 17187058
Yuhemi
P
70

Dari  data di atas dapat di sajikan dalam tabel rekap pencapaian nilai Peserta didik siklus II sebagai berikut :

Tabel. 4.4
REKAP PENCAPAIAN NILAI PESERTA DIDIK
SIKLUS II
No.
Kriteria
Jumlah Peserta didik
Persentase (%)
1
Di bawah KKM
8
27,59
2
Mencapai KKM
1
3,45
3
Di atas KKM
20
68,96

Jumlah
29
100
Dari hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II yang tampak pada tabel dan diagram di atas. Ternyata kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Permainan oray-orayan dan penggunaan alat peraga secara maksimal tersebut ada peningkatan. Dengan bukti bahwa nilai rata-rata Peserta didik meningkat menjadi 70,45 dengan keterangan tuntas dan dari 29 Peserta didik 20 Peserta didik atau 68,96 % Peserta didik dinyatakan tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). sedangkan yang belum tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 8 Peserta didik atau 27,59 % dari Peserta didik sebanyak 29 Peserta didik. Ini artinya tujuan perbaikan pembelajaran pada siklus II meningkat.
B.       Pembahasan
Dari tahapan siklus I dan siklus II yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan ada kenaikan nilai peserta didik dari tiap siklus tersebut,terlihat juga adanya keaktifan peserta didik dan pembelajaran lebih  menyenangkan. Menurut Najib Sulham(2010:50)  Peserta Didik Aktif adalah yang selalu mencoba,tidak ingin menjadi penonton,memanfaatkan modalitas belajar dan penuh perhatian dalam setiap  proses pembelajaran. Adapun Peserta Didik merasa senang dalam pembelajaran ketika penampilan guru yang menarik, suasana belajar tidak searah,kaya dengan metode, desain kelas yang tidak membosankan, belajar sambil bermain dan bernyanyi, didekatkan kelam nyata dan penghargaan bagi yang berprestasi. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan permainan oray-orayan pada materi klasifikasi mahluk hidup di kelas VII SMPN 7 Satu Atap Cibeber  Kabupaten Lebak sangat memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan pemahaman Peserta didik.
Berikut ini adalah tabel dan persentase yang membuktikan kemajuan proses pembelajaran. Seperti kenaikan nilai test peserta dididik  di kelas dari mulai pembelajaran pra-siklus, perbaikan pembelajaran sisklus I dan perbaikan pembelajaran sisklus II. Seperti yang tampak pada tabel di bawah ini :

Tabel.4.5
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
                          PRA-SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II
Mata Pelajaran                : Ilmu Pengetahuan Alam
KKM                                = 66
Kompetensi Dasar          = 3.2
Indikator                         = 3.2. 11
NOMOR
NAMA PESERTA DIDIK
Nilai suklus 1
Nilai suklus 2


URUT
NISN / NIS

1
0044750076 / 17187030
AHENDI
65
70

2
0043048481 / 17187031
Aril Piterpen
45
55

3
0058617871 / 17187032
CUTIANTI
75
80

4
0048855815 / 17187033
Damayanti
70
75

5
0047146225 / 17187034
Dea Aditia
75
80

6
0057193545 / 17187035
DESINTA
75
80

7
0058020511 / 17187036
EPIN
50
60

8
0051308379 / 17187037
FILBI NURHAKIKI
65
70

9
0044463538 / 17187038
Firmansyah
50
65

10
0054968231 / 17187039
HERLANI
70
75

11
0049604891 / 17187040
Ilnawati
70
80

12
0048277900 / 17187041
Indah Herawati
75
75

13
0052602261 / 17187042
IRPANDI
50
60

14
0041705285 / 17187043
LIPKI MAULANA
70
75

15
0046315725 / 17187044
Mihanda
60
60

16
0046484036 / 17187045
NITA
65
67

17
0049565346 / 17187046
Pian
50
60

18
0043493312 / 17187047
PIKRI ARDIMANSAH
60
65

19
0053909160 / 17187048
RANGGA ERLANTO
65
70

20
0033805028 / 17187049
RATIH KIRANA SARI
70
70

21
0047727832 / 17187050
REPANDI
65
70

22
0047927630 / 17187051
RESTI
50
85

23
0052148811 / 17187052
SEPIA
65
75

24
0052306265 / 17187053
SINTA APRILIANI
75
80

25
0044362777 / 17187054
Sintiani
50
65

26
0048625213 / 17187055
Triandi
65
70

27
0056715199 / 17187056
WIDIAWATI
66
66

28
0046470002 / 17187057
YANDI
70
70

29
0041226777 / 17187058
Yuhemi
50
70



Dari data di atas dapat terlihat bahwa benar dari kegiatan pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II ada peningkatan. Untuk lebih jelas dapat terlihat dari rekap rata-rata nilai persiklus di bawah ini :
Tabel. 4.8
REKAP NILAI PERSIKLUS

No.
Kriteria
Rata-rata
Keterangan
1
Siklus I
37,93
Tuntas
2
Siklus 2
68,96
Tuntas


 BAB. V
KESIMPULAN , SARAN DAN TINDAK LANJUT
A.      Kesimpulan
Dengan berakhirnya Penelitian Tindakan Kelas mulai pra siklus, siklus I, dan siklus II penulis dapat membuat kesimpulan bahwa hasil-hasil temuan yang diperoleh selama perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
Kegiatan pembelajaran pendekatan saitifik dengan permainan oray-orayan membuat peserta didik lebih aktif, menyenangkan dan  dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik . Hal tersebut terbukti dengan naiknya prestasi belajar peserta didik. Dengan persentase pada siklus I , 29 Peserta didik 41,38 % atau 12 Peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ada 17 Peserta didik atau 58,62%. Adapun pada siklus ke II dari 29 Peserta didik 20 Peserta didik atau 68,96 % Peserta didik dinyatakan tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). sedangkan yang belum tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 8 Peserta didik atau 27,59 %.
B.       Saran dan Tindak Lanjut
a.    Saran
Berdasarkan pengalaman penelitian penulis ingin menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1.    Bagi Penulis / Guru Praktikan
a)      Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan disampaikan
b)      Guru hendaknya memperkenalkan kembali permainan-permainan derah  dalam kegaiatan pembelajaran
c)      Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam kegaiatn pembelajaran secara langsung
d)     Sebagai seorang pendidik hendaknya kita benar-benar telah memperhitungkan dan merencanakan kegiatan belajar yang aka disampaikan
e)      Guru hendaknya selalu aktif, kreatif, dan bekerja sama dengan teman sejawat dalam menemukan dan memecahkan masalah bersama.
2.      Bagi peserta didik
a)      Peserta didik harus selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran.
b)      Peserta didik hendaknya dapat berani mencoba dalam penggunaan alat peraga.
c)      Peserta didik hendaknya berani dalam bertanya, mengemukakan pendapat, atau menanggapi pendapat peserta didik lain dalam proses diskusi kelompok
3.      Bagi Sekolah / Lembaga Pendidikan
Sekolah harus dapat memberikan kesempatan kepada guru untuk dapat meningkatkan profesionalime salah satunya dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas, peningkatan mutu guru melalui MGMP/KKG, seminar pendikin dan sebagainya.
4.      Bagi Pembaca
a)      Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi diri pembaca agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurang pembeajaran di kelas.
b)      Penelitian Tindakan Kelas hendaknya inovasi bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas profesinya
c)      Penelitian Tindakan Kelas ini hendaknya dapat dijdikan bahan referensi untuk pembaca manakala akan melakukan penelitian
b.      Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari penelitian ini penulis akan mencoba melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ,model , metode dan media pembelajarn yang sesuai dengan materi pembelajaran. Sehingga hasil pembelajaran peserta didik dapat meningkat.