SAMPAH
PLASTIK BOTOL AIR MINUM MINERAL
BISA
JADI SASAK HERBARIUM
Oleh. Tosim
Awaludin, S.Pd.,MM
A.
Latar Belakang
Pada saat ini sampah menjadi masalah
serius di berbagai tempat terutama dikota-kota besar yang tidak memiliki
pengelolaan sampah yang baik. Masalah sampah tidak hanya terjadi dikota – kota besar ternyata didesa-desa juga sampah menjadi masalah yang
serius,salah satu sampah yang menjadi masalah serius adalah sampah plastik.
Plastik digunakan untuk berbagai
peralatan rumah tangga, alat-alat kantor kemasan industri, bahkan untuk
teknologi tinggi, mislanya untuk komponen pesawat terbang.Plastik mempunyai
banyak sifat istimewa, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan , antara
lain yaitu mudah dibentuk, ringan, tahan lama dan tidak berkarat serta relatif
murah. Melihat begitu luasnya bahan
plastik ini tidaklah berlebihan jika era sekarang ini dikatakan sebagai zaman
plastik.
Plastik pada umumnya merupakan bahan
yang mudah terbakar , jika dibakar menghasilkan gas-gas racun, diantaranya karbon monoksida, palstik juga tidak mudah terurai oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Oleh karena itu, limbah plastik dapat
menyebabkan pencemaran tanah, udara dan
pencemaran pandangan. Cara terbaik menangani limbah plastik adalah daur ulang.
Namun begitu, hal ini tidak mudah dilakukan. Kendala utama proses ini adalah
kesulitan mengumpulkan limbah. Selian itu, perlu kita ketahui bahwa pada
pembuatan plastik digunakan juga beberapa bahan lain yang bukan plastik,
seperti zat warna dan plastiser.
Bahan-bahan campuran ini sangat sulit dipisahkan dari bahan plastiknya. Michael
Purba(2004:56).
Dengan melihat begitu bahayanya sampah
plastik terhadap bumi ini, perlu kiranya kita melakukan sebuah penyelamatan,
salah-satunya yang bisa kita lakukan adalah daur ulang. Daur ulang yang pernah dilakukan adalah daur ulang botol air minum
mineral yang dibuat menjadi sasak herbarium sebagai media
pembelajaran yang berhubunngan dengan materi
IPA kelas VIII yaitu sistem dalam kehidupan tumbuhan, di praktekan oleh
siswa-siswi SMPN Satap 7 Cibeber kabupaten Lebak.
B.
Analisis Teori
Dalam kegiatan pembelajaran tidak
terlepas dari guru, siswa, lingkungan, media pembelajaran dan tujuan
pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Guru, siswa dan media pembelajaran merupakan komponen yang
sangat berkaitan.Maka jika hilang salah satu komponen-komponen pendidikan tidak
akan berjalan sebagaimana mestinya.
Media pembelajaran diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk meyalurkan pesan ( Message), merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan meningkatkan pengalaman
belajar agar menjadi lebih konkret. Pengajaran dengan menggunakan media tidak
hanya menggunakan kata-kata (simbol verbal)
Media pembelajaran adalah alat, metode,
dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran disekolah yang sangat
penting dalam menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran. Nuryani (2005:113)
dalam kaitan ini menjelaskan bahwa “media pembelajaran merupakan bagian
integral dari proses belajar mengajar dan bertumpu pada tujuan , materi, pendekatan,
metode dan evaluasi pembelajaran”.
Berdasarkan penjelasan di atas, akan
pentingnya sebuah media pembelajaran ,maka
dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) salah satu media pembelajaran adalah sasak
herbarium. Sasak dalam kamus
bahasa indonesia adalah anyaman bilah bambu kasar, untuk pagar, dinding dan
sebagainya
Sasak merupakan ayaman yang dibuat dari berbagai bahan, misalnya bambu,
rotan , kain dan plastik. Sasak (ayaman) sering
kita jumpai dalam berbagai kehidupan
sehari, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit, dari yang murah sampai
yang mahal. Adapun sasak yang digunakan dalam
herbarium adalah sasak yang
berfungsi sebagai penjepit ketika akan membuat herbarium kering,biasanya sasak
herbarium yang sering kita jumpai adalah terbuat dari bahan bambu.
Herbarium
dalam kamus bahasa indonesia adalah sekumpulan contoh tumbuhan yang dikeringkan,
diberi nama,disimpan, dan diatur berdasarkan sistem klasifikasi serta dipakai
dalam penelitian botani.
Herbarium pada tumbuhan, biasanya
diambil dari organ – organ utama yang
ada pada tumbuhan, misalnya akar, batang, dan daun. Tetapi bisa juga
bagian-bagian lain, misalnya bunga, buah dan biji
C.
Cara Membuat Sasak
1.
Alat dan bahan yang
diperlukan
a.
4 Botol air minum mineral
b. Gunting
c. Penggaris
d. Spidol
permanen
e. Jarum
pentul
f. Lilin
g. Korek
api
h. 6
Karet gelang
2.
Langkah- langkah pembuatan sasak
a. Potong
botol air minum mineral bagian atas dan bawahnya dengan menggunakan gunting, kemudian
belah bagian tengahnya.
b. Bentangkan
diatas meja, bagian ujung-ujungnya dipegang oleh dua siswa yang saling berhadapan.
c. Ukur
dengan menggunakan penggaris, dengan setiap lebarnya kurang lebih 2 cm, kemudian kasih tanda oleh
spidol permanen.
d. Potong
bagian yang sudah ditandai oleh spidol, berbentuk helaian-helaian.
e. Susunlah
helaian-helain tersebut sehingga membentuk sasak.
f. Karena
sasak yang terbuat dari botol air minum ini licin, maka perlu perekat. Adapun perekatnya adalah jarum pentul yang dibakar kemudian ditusukan
kesetiap helaian sasak.
g. Setelah
2 buah sasak terbentuk, masukan bagian
tumbuhan yang telah ditutupi koran atau kertas yang ingin kita jadikan herbarium, tentunya organ tumbuhan yang sesuai dengan
panjang dan lebarnya sasak tersebut.
h. Untuk
menguatkan agar sasak tetap menjepi herbarium, antara sasak yang satu dengan
yang lainnya diikat oleh karet gelang
D.
Kesimpulan
Dengan banyaknya sampah plastik
disekitar kita, termasuk didalamya plastik botol air minum mineral. Kita harus
mampu mendaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Apa yang
kami lakukan mungkin tidak sehebat dan sebagus seperti yang temukan oleh para
ahli dalam bidang science. Tetapi setidanya kami sudah berusaha untuk
mengurangi sampah plastik (botol air minum mineral ) yang di manfaatkan untuk membuat
sasak herbarium, yang sementara ini kami lakukan hanya sampah-sampah plastik botol
air minum mineral yang berada di sekitar SMPN Satap 7 Cibeber.
E. Daftar Pustaka.
Syah, Muhibbin,1999,Psikologi pendidikan,Bandung :Remaja
Rosdakarya.
Aqib,
Zainal,2010,Profesionalisme Guru dalam
pembelajaran,Surabaya: Insan
cendekia.
Nuryani,R,
2005,Strategi belajar mengajar Biologi,
Malang: Universitas Negeri
Malang.
Purba, Michael,2004, Kimia kelas IX, Jakarta:Erlangga.
Penulis adalah Stap
pengajar mata pelajaran IPA di SMPN Satap 7 Cibeber -lebak
Lampiran